Tak Peduli Siapa Presidennya, Kwik Kian Gie Prediksi Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah

Mantan Menteri Ekuin, Kwik Kwik Gie angkat suara terkait pelemahan nilai tukar rupiah pada dolar Amerika Serikat (AS).

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
Kwik Kian Gie, mantan Menteri Kordinator Perekonomian Era Presiden Abdurahman Wahid, Kwik Gian Gie di Balai Kota, pada Senin sore (13/11/2017). (Tribunnews.com/ Rina Ayu) 

TRIBUNJAMBI.COM - Mantan Menteri Ekuin, Kwik Kwik Gie angkat suara terkait pelemahan nilai tukar rupiah pada dolar Amerika Serikat (AS).

Hal ini diungkapkan Kwik saat menjadi narasumber pada Indonesia Business Forum, tv One, Jumat (12/10/2018).

Mulanya, pembawa acara bertanya terkait lemahnya dolar yang pernah diprediksi Kwik pada 10 Mei 2018.

"Pak Kwik ini pernah memprediksikan bahwa dalam tayangan IBF (Indonesia Bussiness Forum) tanggal 10 Mei 2018 bahwa nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat akan terus merosot, dan terbukti, karena sudah menembus level Rp 15.200-an per dolar AS, Pak Kwik melihat ke depannya akan seperti apa pergerakan rupiah? ini dua dekade terakhir ini rupiah paling melemah gitu pak?," tanya pembawa acara.

Kwik pun menjawab jika dalam 5 tahun mendatang rupiah akan selalu melemah.

Baca: Cina Puncaki Klasemen Asian Para Games 2018, Indonesia Sudah Peroleh 33 Medali

Baca: Link Live Streaming Timnas U-19 Indonesia Vs Yordania Siaran RCTI Mulai 15.30 Laga Uji Coba

Hal ini dikarenakan kebijakan ekspor impor yang akan terus mengakibatkan pelemahan jika tak kunjung diperbaiki peraturannya.

"Kalo dalam 5 tahun mendatang tidak peduli siapa presidennya menurut pendapat saya rupiah akan melemah terus."

"Karena kalaupun hari ini juga kebijakan itu dirubah secara drastis, dalam ekonomi itu terdapat suatu fenomena yang semacam hukum alam yang selalu membutuhkan waktu ketika ada efeknya."

"Tetapi saya pada saat ini masih belum melihat adanya tanda-tanda bahwa kita sudah mempunyai konsep yang jelas bagaimana kita akan mampu menciptakan devisa, dalam arti merealisasikan bahwa ekspor barang maupun jasa lebih besar daripada impornya, jadi itulah akan merosot terus," ujar Kwik Kian Gie.

Namun, ia menyangkal jika rupiah dalam waktu dekat ini akan ke level Rp 16.000,00.

Baca: Kondisi Veronica Tan Setelah Enam Bulan Jarang Muncul, Sang Anak Unggah Foto Sang Ibu Tersenyum

"Tetapi dalam Rp 15.000 dalam waktu singkat akan menjadi Rp 16.000 saya tidak percaya."

"Menurut pendapat saya akan stabil sekitar Rp 15.000, bisa Rp 15.200 bisa sekitar Rp 14.800 karena itu ditentukan setiap 40 menit supply on demand jadi sekitar itu tapi garis lurusnya 15 ribu sampai sekitar 2 tahun."

"Itu yang dinamakan new normal, sesudah itu mulai merosot lagi, kalau tidak mampu kalau mampu pun dibutuhkan 5 tahun," tambahnya.

Sementara diberitakan dari Kontan.co.id, rupiah masih stabil berada di atas Rp 15.000,00, Sabtu (13/10/2018)

Di perdagangan antarbank pagi ini, kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menunjukkan, nilai tukar rupiah di Rp 15.195 per dollar AS.

Baca: Senjata Pasukan Interfet Mengarah ke Pangkoopsau, 80 Orang Paskhas Langsung Siap Granat

Baca: Kondisi Terkini Lee Chong Wei Pascadivonis Kanker Hidung, Kehilangan Berat Badan

Halaman
12
Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved