Divonis Penyakit Tumornya Stadium 3, Warga Tebo Ini Butuh Uluran Tangan Dermawan
Leni, yang masih keluarga Siti mengaku, adik iparnya tersebut sudah mengidap penyakit tersebut sudah satu tahun lebih.
Penulis: Heri Prihartono | Editor: Deni Satria Budi
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Heri Prihartono
TRIBUNJAMBI.COM, TRIBUN - Siti Rafi'ah (38) warga RT 6 Dusun Pangkal Bloteng, Desa Teluk Renda Ulu, Kecamatan Tebo Ilir, Kabupaten Tebo, membutuhkan uluran tangan dermawan. Ia mengalami tumor payudara yang terus menggerogoti tubuhnya.
Lebih dari setahun wanita yang berstatus orangtua tunggal ini terus menahan sakit di bagian dada sebelah kanannya, karena penyakit yang ia derita semakin hari semakin parah.
Pihak keluarga membutuhkan uluran tangan para dermawan. Karena Siti dan keluarga, tidak punya biaya untuk berobat kerumah sakit. Dan, menurut informasi dari warga sekitar, wanita ini sudah mengidap tumor stadium tiga.
Baca: Anak Marcella Zalianty yang Kena Tumor Otak Dipuji, Super Baby yang Tak Pernah Mengeluh
Leni, yang masih keluarga Siti mengaku, adik iparnya tersebut sudah mengidap penyakit tersebut sudah satu tahun lebih.
"Kalau penyakitnya sudah lebih dari satu tahun. Cuma mulai parahnya baru tiga bulan belakangan ini," bilang ujar Leni, Kamis (11/10).
Baca: 47 Tahun Hidup dengan Tumor Seberat 14,9 Kg. Begini Kondisi Penderita setelah Diangkat
Leni berharap ada donatur bersedia membantu untuk pengobatan adik iparnya tersebut. Sebab, keluarga tidak punya biaya untuk berobat kerumah sakit.
"Sebelumnya sudah pernah di bawa ke Puskesmas. Tapi, tidak kunjung sembuh. Selebihnya cuma berobat kampung. Kami sangat membutuhkan bantuan," sebut Leni.
Terpisah, Kabid PPA dan Rehsos Dinsos Tebo, Ziatun mengatakan, jika saat ini tidak ada pendanaan khusus di dinasnya.
Baca: Anggap Remeh Indonesia, Belanda Terkejut Saat Pasukan Gerak Tjepat (PGT) Lakukan Infiltrasi Udara
"Di Dinas Sosial anggarannya tidak ada. Dan, disarankan anggotanya membuatkan BPJS," ujar Ziatun.
Untuk bantuan kepada pasien kanker tersebut tidak ada dana khusus sehingga satu-satunya upaya yang bisa dilakukan keluarga adalah pengobatan menggunakan kartu BPJS.
"Iurannya hanya Rp 25 ribu per bulan," kata Ziatun.(*)