Kisah Alfredo Reinado, Tentara yang Menembak Presiden Timor Leste dan Bikin Rusuh Negara

Nah, semenjak menjadi negara sendiri Timor Leste mulai berurusan dengan apa yang sepertinya ada di setiap negara, pemberontakan.

Editor: Suci Rahayu PK
Sydney Morning Herald
Alfredo Reinado (kanan) 

TRIBUNJAMBI.COM - Semenjak lepas dari Indonesia dan mendirikan negara sendiri pada 2002 lalu, Timor Leste sah mengurus urusannya sendiri.

Rupanya mengurus sebuah negara tak semudah bacot orang.

Diperlukan watak kedewasaan tiap-tiap insan orang yang hidup di sana untuk mengurus semua permasalahan yang ada.

Baca: Meski Bergaji Tinggi, Formasi Lulusan SMA pada Pendaftaran CPNS 2018 di Sscn.bkn.go.id Sepi Peminat

Nah, semenjak menjadi negara sendiri Timor Leste mulai berurusan dengan apa yang sepertinya ada di setiap negara, pemberontakan.

Tersebutlah seorang bernama Alfredo Reinado.

Reinado sendiri awalnya adalah seorang mayor angkatan bersenjata Timor Leste, FDTL.

Ia seorang nasionalis sejati bumi Lorosae yang juga ingin Timor Timur lepas dari Indonesia kala itu.

Pangkatnya yang sudah menjadi mayor di tubuh angkatan bersenjata FDTL membuktikan jika Reinado merupakan orang kompeten di bidangya.

Baca: Tak Hanya Nadia Murad, Ini Kisah 3 Wanita yang Dijadikan Budak Seks ISIS

Hal itu bukan isapan jempol belaka, Reinado pernah mengenyam pendidikan militer di Australia yang sangat jarang seorang seperti dirinya ada di FDTL.

Paling banter para perwira FDTL sekarang ialah mantan kombatan Fretilin yang pernah berhadapan dengan ABRI pada masa konfrontasi dengan Indonesia dulu.

Tapi pendidikan militer mentereng yang didapat Reinado tak selalu menjamin karirnya baik.

Malah ia merasa didiskriminasi oleh Panglima FDTL Brigjen Taur Matan Ruak.

Alasan diskriminasinya pun bernada rasis, yakni Reinado berasal dari daerah Timor Leste bagian Timur.

Tak puas dengan alasan dari Matan Ruak, maka pada 4 Mei 2006, Reinado bersama 600 anggota FDTL melakukan desersi sebagai protes atas perlakuan diskriminatif negara kepada mereka.

Aksi protes itu lantas ditanggapi oleh Matan Ruak dengan pemecatan massal terhadap mereka semua.

Sumber: Grid.ID
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved