Irigasi Bikin Sawah Warga Tak Bisa Digarap
Sejumlah masyarakat yang memiliki sawah di pinggir Irigasi, Desa Koto Tuo Ujung Pasir, Kecamatan Danau Kerinci, Kerinci,
Penulis: Herupitra | Editor: Fifi Suryani
Laporan Wartawan Tribunjambi.com Herupitra
TRIBUNJAMBI.COM, KERINCI - Sejumlah masyarakat yang memiliki sawah di pinggir Irigasi, Desa Koto Tuo Ujung Pasir, Kecamatan Danau Kerinci, Kerinci, mengeluh. Pasalnya irigasi yang dibangun tidak ada mendatang manfaat bagi masyarakat.
Sebab, sejak dibangun Irigasi yang melintasi Desa Bunga Tanjung, Kayu Aro Ambai dan Koto Tuo Ujung Pasir, banyak sawah yang tidak bisa digarap masyarakat, karena selalu terendam air.
Adam, salah seorang warga yang memiliki lahan sawah dipinggir Irigasi, mengatakan, bahwa sudah bertahun-tahun lahan sawah disamping Irigasi yang dibangun tersebut tidak bisa ditanami Padi, karena selalu terendam.
"Lah hampir 2 tahun lebih Sawah kami dak biso digarap lagi, karena selalu terendam air, ini karno dasar Irigasi yang bangun itu lebih tinggi dari sawah disampingnya sehingga masuk ke sawah," ungkapnya.
Tingginya dasar Irigasi yang dibangun tersebut karena dasar tanahnya tidak ada dilakukan galian sehingga dasar sawah rendah dari Irigasi.
"Kalau lah hujan air sudah pasti seperti Danau. Bahkan sawah ini pun dijadikan tempat mancing," tambahnya.
Menurutnya, Irigasi yang dibangun tersebut tidak memberikan manfaatkan bagi masyarakat. Malah mendatang masalah baru bagi masyarakat yang memiliki lahan sawah.
"Kita berharap Pemerintah untuk dapat memikirkan dan mencari solusinya," pintanya.
Senada warga lainnya, Sulaiman mengatakan, sebelum adanya Irigasi warga masih bisa menggarapkan lahan sawahnya.
Namun, setelah adanya irigasi membuat warga tidak bisa lagi menggarap lahan pertanian.
"Dulu walaupun tidak banyak tapi selalu ada mendapatkan padi, tapi sekarang dak bisa lagi," tuturnya.
Dirinya mengakui, sampai saat ini belum ada bantuan dari Pemerintah terkait permasalahan yang dialami para petani desa Koto Tuo Ujung Pasir.
"Balum ado, rencanya pemilik sawah akan patungan membeli paralon untuk mengaliri air di Irigasi ke Tempat lain," pungkasnya.