HUT TNI ke 73

Tank Andalan Militer Israel ini Malah Makin Menjadi 'Sakti' Saat di Tangan TNI AD, Ini Kisahnya

Pembelian persenjataan di tahun itu sebagian besar dibeli dari Uni Soviet (Rusia) dan sejumlah negara lain seperti Prancis.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Intisari
Tank AMX-13 hasil retrofit 

TIBUNJAMBI.COM - Ketika pada 1960-1963 pemerintah RI melancarkan Operasi Trikora untuk merebut Irian Barat (Papua) dari tangan Belanda, demi memenuhi kebutuhan persenjataan, berbagai senjata berat telah membeli dari sejumlah negara.

Pembelian persenjataan di tahun itu sebagian besar dibeli dari Uni Soviet (Rusia) dan sejumlah negara lain seperti Prancis.

Baca: Bebas, P2KBP3A Batanghari Lakukan Home Visit, Pada Orangtua yang Kuburkan Bayinya Secara Tak Layak

Baca: Viral Wajah Ratna Sarumpaet Bonyok, Rachel Maryam Bilang Terjadi Penganiayaan

Pasca PD II tidak seperti negara-negara Eropa lainnya, Prancis tidak menjadi sekutu AS sehingga bisa menjual persenjataannya ke Indonesia dengan lebih leluasa.

Persenjataan yang dibeli oleh Indonesia dari Prancis demi mendukung Operasi Trikora adalah sebanyak 400 tank AMX-13 yang pada tahun 1960-an merupakan kendaraan tempur (ranpur) lapis baja paling moderen.

Pada tahun yang sama Israel juga membeli tank AMX-13 dalam jumlah besar yang kemudian dipergunakan dalam Perang Enam Hari (1967) melawan negara-negara Arab.

Tank-tank AMX-13 Israel itu dalam kondisi terkini telah menjadi besi tua karena tidak dioperasionalkan lagi.

Tapi tank-tank AMX-13 RI yang dioperasikan oleh batalyon-batalyon kavaleri TNI AD dan kemudian ‘menganggur’ karena Operasi Trikora berakhir secara damai tetap berusaha dipelihara dengan cara diremajakan (retrovit).

Meski sejumlah tank AMX-13 telah dijadikan monumen, ternyata masih banyak tank AMX-13 yang tersimpan dengan baik dan dalam kondisi bagus sehingga proses peremajaan bisa lebih mudah dilakukan.

Baca: Ngaku Ikut Challenge, 55 Siswi SMP di Pekanbaru Sayat Tangan Gara-gara Minuman Berenergi

Baca: Beredar Foto Ratna Sarumpaet dengan Wajah Lebam, Dikabarkan Dipukuli Orang Tak Dikenal

Proses peremajaan tank-tank AMX-13 dilaksanakan oleh Direktorat Peralatan Bengkel Pusat Peralatan TNI AD, Bandung dan PT Pindad yang juga berlokasi di Bandung sehingga makin mempermudah proses kerjasama.

PT Pindad yang sudah memproduksi ratusan ranpur seperti panser Anoa dan Komodo, sama sekali tidak mengalami kesulitan melakukan program retrofit karena juga memiliki target memproduksi tank secara mandiri.

Anoa produksi PT Pindad
Anoa produksi PT Pindad (A Winardi)

Tujuan menghidupkan AMX-13 kembali adalah agar mesin-mesin perang yang aslinya sudah berteknologi maju itu bisa dioperasikan hingga 20 tahun lagi.

Untuk program retrovit pada AMX-13 dilakukan pada penggantian mesin yang semula menggunakan bahan bakar bensin diganti dengan mesin diesel berbahan bakar solar.

Pasalnya, tank berbahan bakar bensin sebenarnya memiliki resiko tinggi dalam perang karena mudah terbakar dan memakan bahan bakar yang lebih boros.

Apalagi penggunaan bahan bakar bensin untuk tank sebenarnya lebih cocok di medan perang negara bermusim dingin dengan tujuan agar lebih mudah dinyalakan mesinnya.

Untuk negara tropis, operasional tank lebih cocok yang menggunakan mesin diesel berbahan bakar solar karena lebih irit dan tidak mudah terbakar.

Baca: Jabatan Sekda Habis, Bupati Merangin Minta Petunjuk ke Mendagri

Baca: Segini Laporan Dana Kampanye Awal Calon DPD RI Asal Jambi

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved