Gempa di Sulawesi Tengah

Penampakan Petobo dari Udara, Titik Terparah Kerusakannya Akibat Gempa Sulawesi Tengah

Warga bernama Slamet menyebutkan, saat gempa tanah di Perumahan Petobo terbelah lalu keluar lumpur dari perut bumi yang menenggelamkan

Editor: Duanto AS
Perumahan Petobo Kota Palu, Sulteng, porak-poranda setelah diguncang gempa 7,7 SR pada Jumat (28/9/2018).(sanovra/tribuntimur.com) 

TRIBUNJAMBI.COM, PALU - Perumahan Petobo Kota Palu, Sulteng, porak-poranda setelah diguncang gempa 7,7 SR pada Jumat (28/9/2018).

Pantauan TribunTimur.com dari udara, Senin (1/10/2018), Perumahan Petobo rata dengan tanah.

Perumahan Petobo merupakan daerah yang mengalami dampak terparah gempa.

Perumahaan yang awalnya datar kini berubah menjadi gunung dan bergelombang pascagempa.

Warga bernama Slamet menyebutkan, saat gempa tanah di Perumahan Petobo terbelah lalu keluar lumpur dari perut bumi yang menenggelamkan ratusan rumah penduduk.

Di titik ini masih terdapat ratusan korban yang terkubur hidup-hidup dan belum dievakuasi.

Kelurahan Balaroa dan Kelurahan Petobo merupakan daerah yang mengalami kerusakan paling dahsyat pascagempa bumi dan tsunami yang melanda Palu, Donggala dan Sigi, Sulawesi Tengah, pada Jumat (29/9/2018).

Baca: Masjid Pindah 50 Meter, Ini Titik Terdahsyat Kerusakan Akibat Gempa Sulawesi Tengah

Baca: Kondisi di Lokasi Gempa, Listrik Putus, Telepon Sulit, Komunikasi Harus Ketemu Langsung

Baca: Fitri Terjepit Reruntuhan Bangunan 3 Hari Tidak makan, Hotel Roa-roa Runtuh

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Palu menyebutkan bahwa hampir seluruh rumah dan fasilitas publik di titik itu tertimbun tanah bak ditelan bumi.

Ribuan orang diperkirakan masih tertimbun tanah bersama bangunan di dua lokasi.

Puing bangunan di Perumnas Balaroa akibat gempa bumi yang mengguncang Kota Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (30/9/2018). Gempa bermagnitudo 7,4 mengakibatkan ribuan bangunan rusak dan sedikitnya 420 orang meninggal dunia.(KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO)
Puing bangunan di Perumnas Balaroa akibat gempa bumi yang mengguncang Kota Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (30/9/2018). Gempa bermagnitudo 7,4 mengakibatkan ribuan bangunan rusak dan sedikitnya 420 orang meninggal dunia.(KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO) ()

"Kami belum identifikasi di Perumnas Balaroa dan Kelurahan Petobo karena lokasinya sangat parah," kata Kepala BPBD Kota Palu Fresly Tampubolon di Palu, Sulawesi Tengah, Senin (1/10/2018).

Lurah Balaroa, Rahmatsyah, mengatakan kawasan permukiman ini merupakan salah satu permukiman yang paling parah terdampak gempa.

Dia menjelaskan, ada sekitar 900 kepala keluarga yang tinggal di kawasan ini.

Hampir seluruh rumah di perumahan ini hancur dan amblas hingga 20 meter.

Tercatat, lanjut Rahmat, ada sekitar 90 warga yang diketahui tertimbun reruntuhan rumah.

Semburan air hingga masjid bergeser

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved