Penemuan Baru Mahasiswa dan Dosen Unja, 'Sulap' Limbah Kulit Nanas Jadi Baterai

Nanas bukan hanya enak dinikmati. Di tangan mahasiswa dan dosen Universitas Jambi, nanas memiliki manfaat lebih.

Penulis: rida | Editor: Duanto AS
IST
Mahasiswa dan dosen Universitas Jambi melakukan penelitian mengenai Pembuatan Briket dari Cangkang Biji Kemiri Sunan (Reutealis Trisperma (Blanco) Airy Shaw) Sebagai Bahan Bakar Alternatif. 

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Rida Efriani

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Buah ini kerap kita makan, kadang untuk sambal. Namun, siapa sangka ternyata buah ini memiliki manfaat lain.

Nanas bukan hanya enak dinikmati. Di tangan mahasiswa dan dosen Universitas Jambi, nanas memiliki manfaat lebih.

Bukan sekadar daging buahnya yang segar dikonsumsi, kulit buah nanas juga kaya manfaat.

Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Sains dan Teknologi Unja, Dr Lenny Marlinda, membeberkan produksi buah nanas Jambi pada 2013. Dia menyebutkan angkanya 144.896 ton.

Produksi buah nanas oleh pabrik pengalengan nanas, hampir 67 persen dari buah, yang terdiri dari 41 persen kulit, 6 persen jonggol atau inti, dan 20 persen mahkota.

"Limbah kulit nanas memiliki kandungan yang dapat dimanfaatkan sebagai karbon. Total karbon yang terkandung dalam kulit nanas yaitu sebesar 53,92 persen. Potensi limbah kulit nanas yang memiliki kandungan karbon serta zat elektrolit yang tinggi, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai alternatif anoda pada baterai," kata Lenny, Senin (24/9/2018).

Dia menjelaskan pembuatan karbon dari limbah kulit nanas menggunakan metode pirolisis.

Baca: Furry Setya Mas Pur Ojek Pengkolan Tunangan, Ini Sosok Cantik Calon Istrinya, Ternyata Reporter

Baca: Masih Ingat Kasus Burung Terpotong? Begini Kondisinya Sekarang, Bisa Digunakan Bila Panjangnya

Baca: Kartika Putri Ajukan Syarat Terkait Poligami Sebelum Menikah, Ini Jawaban Habib Usman

Kulit nanas yang telah dikumpulkan, dicacah dan dipanaskan menggunakan furnace pada suhu 4.000 derajat celsius selama dua jam.

Selanjutnya, diaktivasi menggunakan larutan NaOH.

"Pembentukan elektroda dengan cara dipelet, dimana lithium sebagai katoda dan karbon kulit nanas sebagai anoda. Berdasarkan uji yang telah dilakukan, baterai yang dihasilkan memiliki kapasitas sebesar 900 MAh," ungkapnya.

Jurnal ilmiah

Metode penulisan yang digunakan dengan cara sintesis, yaitu memaparkan cara pembuatan karbon berbahan dasar limbah kulit nanas berdasarkan eksperimen dan gagasan jurnal terbaru.

Penelitian itu bertujuan untuk mengurangi pencemaran lingkungan akibat limbah kulit nanas, sehingga dapat diminimalisir. Caranya dengan memberikan alternatif pengolahan limbah sebagai pembuatan karbon pada baterai.

Tim Dosen FST Unja itu telah melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di RT 017, KM 13, Kelurahan Pondok Meja, Kecamatan Mestong.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved