Pesawat Rusia Tertembak Rudal Suriah Karena Jadi 'Tameng' F-16 Israel
Peristiwa ini terjadi setelah empat pesawat F-16 milik Israel melakukan serangkaian serangan udara di kawasan yang menjadi basis
TRIBUNJAMBI.COM - Kedutaan besar Rusia di Afrika Selatan sempat menuduh Israel telah melakukan provokasi dan kecurangan setelah pesawat Ilyushin II-20 milik mereka jatuh karena tertembak rudal dari sistem pertahanan Suriah secara tidak sengaja.
Peristiwa ini terjadi setelah empat pesawat F-16 milik Israel melakukan serangkaian serangan udara di kawasan yang menjadi basis pendukung Presiden Suriah, Bashar al-Assad.
Baca: Sidang Zumi Zola, Ia Masih Dapat Gaji dan Tunjangan, Ada 19 Item Barang Diduga dari Gratifikasi
Rangkaian serangan tersebut kemudian mengaktifkan sistem pertahanan anti serangan udara S-200 Suriah yang segera melakukan serangan balasan.
Sayangnya, sistem pertahanan Suriah yang mengincar pesawat F-16 Israel akhirnya 'terjebak' oleh taktik pilot Israel yang bersembunyi di balik pesawat Ilyushin II-20 Rusia.
Demikian pernyataan Kremlin mengenai 'taktik licik' pilot-pilot Israel.
Pesawat yang berisi 15 orang tersebut pun jatuh dan dinyatakan hilang dari radar Senin (17/9/2018) pukul 23.00 waktu setempat di Laut Mediterania, sekitar 35 kilometer dari perairan Suriah.
Menyusul peristiwa tersebut, Kementerian Luar Negeri Rusia pun memberikan pernyataan: "Duta Besar Israel telah dipanggil menuju kantor Kemenlu Rusia untuk membahas situasi yang terjadi."
Kreamlin juga menyalahkan Israel karena tidak memberi peringatan jauh lebih awal ketika akan melakukan serangan.
Israel dikabarkan hanya memberi peringatan kurang dari satu menit sebelum serangan, sehingga Ilyushin II-20 Rusia tidak sempat menghindar.
Ketika ditanya tentang kasus jatuhnya pesawat Rusia pada 2015 oleh Turki, Putin mengatakan: "Ini adalah situasi yang berbeda. Jet tempur Turki dengan sengaja menjatuhkan pesawat kami.
Presiden Rusia itu juga menegaskan pernyataan Kementerian Pertahanan, yang bersumpah membalas dendam,telah "sepenuhnya terkoordinasi" dengannya.
"Langkah-langkah pembalasan akan diarahkan terutama untuk meningkatkan keamanan orang-orang dan instalasi-instalasi militer kami di Suriah," katanya.
Namun belakangan, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada hari Selasa bahwa Israel tidak bertanggung jawab atas jatuhnya pesawat militer Rusia dalam tragedi tersebut.
"Ini tampak seperti 'rantai keadaan tragis', karena pesawat Israel tidak menembak jatuh jet kami," katanya.
Sementara itu, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah menghubungi Putin melalui sambungan telepon dan menyatakan belasungkawa.
Tetapi menambahkan bahwa tanggung jawab atas jatuhnya pesawat Rusia ada pada Suriah, bukan Israel.
Dia juga menegaskan bahwa Israel bertekad untuk mencegah Iran mendapatkan pijakan militer di Suriah dan menggagalkan upaya Teheran untuk membantu Hizbullah dengan dukungan senjata mematikan terhadap Israel. (Intisari)