BI Temukan 313 Lembar Uang Rupiah yang Diragukan Keasliannya, Terbanyak Pecahan Rp 50 Ribu

Laporan wartawan Tribun Jambi Fitri Amalia

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Pecahan uang Rp 50 ribu mendominasi temuan uang yang diragukan keasliannya pada triwulan II 2018.

Total temuan uang rupiah yang diragukan mencapai 313 lembar. Temuan tersebut terdiri atas pecahan Rp100 ribu sebanyak 45 lembar, pecahan Rp50 ribu sebanyak 261 lembar, pecahan Rp20 ribu sebanyak 3 lembar dan pecahan Rp5 ribu 4 lembar.

"Jumlah tersebut turun dibandingkan triwulan I 2018 sebanyak 748 lembar, dan sumber penerimaan uang rupiah yang diragukan keasliannya terutama berasal dari klarifikasi bank," ujar Bayu Martanto, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi.

Untuk perbandingan, pada triwulan I 2018 ditemukan uang rupiah yang diragukan sebanyak 156 lembar untuk pecahan Rp100 ribu, 575 lembar pecahan Rp50 ribu, 2 lembar pecahan Rp20 ribu, dan 17 lembar pecahan Rp5 ribu.

Kata Bayu, Bank Indonesia terus berupaya untuk mencegah penyebaran uang rupiah yang diragukan keasliannya. Melalui sosialisasi ciri-ciri keaslian uang rupiah (CIKUR) yang dilakukan berkala, ke berbagai lapisan masyarakat secara intensif. Ia berharap masyarakat dapat lebih cermat dalam mengenali uang rupiah.

Seperti pada saat even Jambi Syariah Ekspo 2018 dan Kampanye Gerbang Pembayaran Nasional, pada kesempatan tersebut BI juga menyampaikan sosialisasi CIKUR sekaligus mempraktikannya.

Juga dalam rangka pencegahan uang rupiah yang diragukan keasliannya, kantor perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi secara berkesinambungan bekerjasama dengan instansi yang berwenang dalam mengungkap kasus tindak pidana pemalsuan uang rupiah.

"Pemalsuan uang tidak hanya merendahkan kedaulatan Negara, tapi juga menurunkan kepercayaan masyarakat dan dunia terhadap rupiah dan akhirnya mengganggu kestabilan perekonomian," pungkasnya.