Sudah Berbuat Cabul, Ks Masih Banding-bandingin Anak Sendiri

Ks tepergok warga tengah mencabuli Ss, di bawah pohon pisang tak jauh dari rumah pelaku...

Penulis: Muzakkir | Editor: Duanto AS
Ilustrasi. (net/Tribun Jambi) 

Laporan Wartawan Tribunjambi Muzakkir

TRIBUNJAMBI.COM, BANGKO - Satreskrim Polres Merangin mengungkap kasus pencabulan anak di bawah umur. Kali ini, korban berinisial Ss (14).

Pelaku yang berinisial Ks (32) merupakan warga Desa Lubuk Gaung, Kecamatan Batang Mesumai, yang tak lain tetangga korban.

Ks tepergok warga tengah mencabuli Ss, di bawah pohon pisang tak jauh dari rumah pelaku.

Informasi yang dihimpun tribunjambi.com, rupanya Ks bukan hanya satu kali melakukan aksi bejat itu. Dia telah melakukannya berulang kali sejak Juli hingga Agustus 2018.

Kapolres Merangin, AKBP I Kade Utama Wijaya, mengatakan pengakuan pelaku, perbuatannya telah dilakukan lebih dari 50 kali. Dan itu dilakukan dibeberapa tempat yang berbeda.

"Pengakuannya belum disetubuhi, baru dicabuli saja," kata Kapolres.

Meski demikian, pihaknya tidak semerta-merta percaya pengakuan pelaku. Pihaknya akan memeriksa lebih dalam lagi.

"Kemungkinan bisa saja disetubuhi, sebab kejadian sudah berulang kali," kata Kapolres.

Dalam dua bulan, pelaku dan korban memang sering bertemu dan melakukan perburuan senonok itu. Bahkan dalam satu minggu, hanya malam Jumat saja mereka tidak melakukan perbuatannya, karena ibu korban melarang Ss keluar rumah.

Setiap kali melakukan perbuatan itu, Ks selalu memberikan sejumlah uang dan mengiming-imingi untuk kembali memberikan dengan jumlah yang lebih besar lagi. Namun sebelum itu terwujud, perbuatan diketahui warga.

Sebelum diamankan polisi, pelaku sempat menghilang dari kampung halamannya. Dia lari ketempat saudaranya di Desa Tambang Besi. Namun polisi lebih sigap dan akhirnya mengamankan Ks.

Kepada pelaku tribunjambi.com, Ks mengakui perbuatannya. Namun dia berkilah jika dilakukan terus menerus selama dua bulan.

"Ado jugo idaknyo. Kadang seminggu tigo kali idaknyo," kata Ks.

Ks mengaku nyesal, sebab dia takut suatu saat anak kandungnya diperlakukan sama seperti korban.

"Anak aku umur tujuh tahun. Kalau anak aku digituin, aku marah. Aku nyesal," katanya, sambil menundukkan kepala.

Baca: Dukung Imunisasi MR, Fasha: Saya Bertanggung Jawab Dunia Akhirat

Baca: Pajero Sport Family Chapter Jambi Adakan Bakti Sosial Besok, Ada Sunatan Massal dan Donor Darah

Baca: Baru Sehari Dieliminasi, Warga Laporkan Masih Banyak Anjing Liar Berkeliaran

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved