Tingkatkan Kualitas Pendidikan, Pemkab Tanjabtim Jalin Kerjasama dengan Tanoto Foundation
Guna meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Pemkab Tanjabtim bekerja sama dengan Tanoto
Penulis: Zulkipli | Editor: Fifi Suryani
Laporan Wartawan Tribunjambi.com Zulkifli
TRIBUNJAMBI.COM, MUARASABAK - Guna meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Pemkab Tanjabtim bekerja sama dengan Tanoto Foudation. Kerjasama itu ditandai dengan penandatanganan Memorandum Of Understanding (MoU) antar Pemkab dengan yayasan Tanoto Foundation, serta sosialisasi program pada Rabu (5/9) di Aula Kantor Bupati Tanjabtimur.
Wakil Bupati Tanjung Jabung Timur H Robby Nahliansyah saat diwawancarai Tribunjambi.com menyampaikan, ia berharap dengan adanya MOU dengan yayasan Tanoto Foundation pemerintah mengharapkan adanya titik fokus peningkatan SDM guru.
Baca: Masih Langgar Jam Beroperasi, Dishub Sarolangun Tindak Tegas Truk Batu Bara
"Kita harapkan kedepan yayasan Tanoto Foundation ini bukan hanya meningkatkan SDM guru tetapi ada kegiatan lain," kata Wakil Bupati Tanjabtim.
Pemerintah pun berharap bukan hanya beberapa sekolah saja yang menjadi sasaran yayasan Tanoto Foundation tetapi jangkuannya dapat diperluas di seluruh wilayah Tanjabtim.
"Saat ini kan baru beberapa kecamatan saja, kita harap yayasan ini dapat menyisir daerah yang sulit dijangkau di wilayah Tanjabtim," ujar Wabup.
Sementara itu Stuart Weston Program Director Pelita Pendidikan mengatakan, Yayasan Tanoto Foundation ini fokusnya untuk meningkatkan mutu pendidikan guru di SD, MI, SMP dan MTS di 5 provinsi 14 kabupaten dan 10 perguruan tinggi. Dan khusus di Kabupaten Tanjabtim ada 24 sekolah mitra, 30 fasilitator pelatihan yang nanti akan melatih guru dan kepala sekolah dari sekolah mitra.
"Setelah ada perubahan di sekolah tersebut Kami harapkan dapat diterapkan di sekolah lain di kecamatan yang ada di Tanjabtim," jelas Stuart Weston.
Baca: Cegah Gratifikasi, ULP Undang KPK saat Rakornis
Baca: Dewan Tanjabtim Minta Bupati Evaluasi Direktur BUMD
Stuart juga menjelaskannya akan fokus pada pembelajaran siswa. Menurutnya sama-sama diketahui saat ini pembelajaran di sekolah banyak cenderung hafalan, ceramah saja. Tetapi tidak ada pengaktifan siswa untuk melakukan praktek.
"Jadi kita harap majelis guru partisipatif dapat melibatkan guru, masyarakat komisi sekolah terbuka dan tranparansi yang fokus pada pembelajaran," tandasnya.