Viral! Tak Ingin Anak-anak Menangis, Korban Gempa Lombok Larang Pedagang Es Krim Berjualan. . .

Pasca diguncang gempa, warga Lombok tengah berusaha bangkit dari rasa trauma dan keterpurukan ekonomi.

Penulis: rida | Editor: rida

TRIBUNJAMBI.COM- Pasca diguncang gempa, warga Lombok tengah berusaha bangkit dari rasa trauma dan keterpurukan ekonomi.

Meski gempa susulan tak lagi terasa, namun kondisi di sana masih memprihatinkan. 

Kondisi sulit disana seakan tergambar hanya oleh sebuah foto yang kini viral di dunia maya.

Dalam foto tersebut terlihat sebuah pengumuman yang ditempelkan di pohon.

Isinya, melarang pedagang es krim untuk mendekat ke lokasi pengungsian.

"Masyarakat Lombok mengalami penekanan ekonomi pasca gempa, sampai2 pedagang es krim dilarang dagang, krn anak2nya pd nangis minta dibeliin. Dengernya sedih ya... Semoga sampe ke CSR manager perusahaan es krim favorit kita semua,"tulis akun twitter @darryl_wezy.

Cuitan ini sudah diretweet lebih dari 2.000 kali.

Kata @darryl_wezy sejumlah perusahaan es krim sudah mengontaknya untuk memberikan gratis es krim disana.

03092018_eskrim

Seseorang yang mengaku bekerja di sebuah perusahaan es krim juga memastikan kabar tersebut.

03092018_eskrim

Sebelumnya, Jokowi didampingi Gubernur Nusa Tenggara Barat, Tuan Guru Bajang (TGB) memberikan pidato singkat saat closing ceremony di gelar.

Jokowi terlihat berada di antara segerombolan orang di pengungsian gempa Lombok.

Selain memberi pidato bersama pengungsi, Jokowi juga nonton bersama acara closing ceremony bersama para pengungsi.

Dilansir dari Kompas.com, selain nonton bareng, Jokowi dijadwalkan menemui para pengungsi korban gempa, meninjau lokasi pembangunan rumah tahan gempa di Kabupaten Lombok Utara.

Presiden dijadwalkan menginap di kamp pengungsian di Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat.

Ini merupakan kali ketiga kunjungan Presiden ke Lombok, pascamusibah gempa yang merenggut 560 korban jiwa, 83.392 rumah rusak, 3.540 fasilitas umum rusak dan 396.032 warga mengungsi. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved