Rekonstruksi Tak Diberi "Jatah" Istri, Pria di Tebo Bunuh Bayinya Sendiri, Sempat Gantikan Popok
Sebelum membunuh anak kandungnya M Rifki, sang ayah berinisial DW mengaku cekcok dengan istrinya (NY).
Penulis: Heri Prihartono | Editor: Nani Rachmaini
Laporan Wartawan Tribun Jambi Heri Prihartono
TRIBUNJAMBI.COM, TEBO - Sebelum membunuh anak kandungnya M Rifki, sang ayah berinisial DW mengaku cekcok dengan istrinya (NY).
Alasannya sepele, emosi DW membuncah setelah NY menolak diajak berhubungan intim.
Hal ini terungkap saat Polres Tebo gelar rekonstruksi kasus pembunuhan bayi malang tersebut , Senin (27/8).
Pengakuan ini diutarakan langsung oleh DW pada adegan ke empat. “Ribut gara-gara ndak dikasih jatah,“ kata DW di sela memperagakan adegan rekonstruksi.
Di saat itu juga, sekitar pukul 15.00 Wib, tersangka mengambil gunting yang dibuat menyerupai pisau yang sebelumnya disimpan tersangka di bawah kasur tempat tidurnya.
Usai menyelip gunting dipinggang sebelah kiri, tersangka mengambil korban yang saat itu digendong oleh NY yang juga istri pelaku. Alasannya mau membawa korban ke rumah neneknya.
Dan pada akhirnya dengan sadis tersangka membunuh korban di bawah batang jambu di pinggiran Sungai Batanghari.
Ada 16 adegan yang diperagakan pada rekonstruksi pembunuhan sadis tersebut.
Adegan I, Kamis (19/07) sekitar pukul 14.00 Wib, tersangka DW bermain bersama korban M. Rifki dan saksi NY (ibu korban) di rumahnya di desa Jambu, Kecamatan Tebo Ulu.
Kemudian tersangka mengambil gunting yang diselipkan di pelepah pohon kelapa sawit kemudian pulang ke rumahnya.
Adegan II, gunting disimpan tersangka di bawah kasur tempat tidurnya. Alasannya, untuk pegangan atau jaga-jaga.
Adegan III, Istri tersangka yang juga ibu korban tengah menggendong korban di atas kasur.
Adegan IV, pada hari yang sama sekitar pukul 15.00 Wib, tersangka mengambil gunting yang dibuat menyerupai pisau yang disimpannya di bawah kasur tempat tidur tersangka.
Adegan V, tersangka menyelip gunting yang telah dibuat menyerupai pisau dipinggang sebelah kiri tersangka.