Pasukan Khusus TNI Terlatih Denjaka Siap Diterjunkan Dalam Medan Tempur Paling Ekstrim

Pasukan Elite TNI, latihan yang keras menjadi bagian dari keseharian. Tujuan dari pameran kemampuan ekstrem itu menciutkan teroris.

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
Denjaka TNI AL 

TRIBUNJAMBI.COM - Pasukan Elite TNI, latihan yang keras menjadi bagian dari keseharian.

Meskipun dalam latihan-latihan keras dan ekstremnya selalu dirahasiakan, hasilnya yang mencengangkan itu kadang kerap dipamerkan.

Tujuan dari pameran kemampuan ekstrem itu, salah satunya, adalah untuk menggoncang kelompok-kelompok bersenjata atau teroris yang dianggap berpotensi menggoyang stabilitas negara.

Kadang juga dipamerkan kepada para pejabat tinggi militer negara lain yang sedang mengunjungi salah satu markas militer. Dengan begitu, para pejabat tinggi itu bisa menilai seperti apa kuaifikasi kemampuan pasukan khusus TNI.

Baca: Wasit Shaun Evans Dapat Hujan Kritikan, Ini 5 Keputusan Kontroversinya di Lapangan

Selain itu juga untuk memberi pesan penggertak (deterrent) agar “tidak main-main” dengan pasukan khusus TNI.

Pasukan khusus dari Korp Marinir TNI AL misalnya, setiap ada pejabat baru dari komandan Korps Marinir AS (USMC) di kawasan Pasifik, pejabat baru itu selalu berkunjung sebagai cerminan bahwa para marinir sedua adalah bersaudara (marine brotherhood).

Demi menjamu tamu pejabat tinggi yang notabene pasukan tempurnya bisa saja suatu kali berhadap-hadapan dalam suatu front pertempuran, pejabat bersangkutan sengaja dijamu dengan atraksi ekstrim pasukan khusus Korps Marinir TNI AL Datasemen Jalamangkara (Denjaka).

Cotoh kasus, saat Komandan Korps Marinir AS untuk kawasan Pasifik Letjen Duane D Thiessen berkunjung ke Markas Marinir di Cilandak pada bulan Februari 2012, ia diterima oleh Komandan Korps Marinir Letjen (Mar) M Alfan Baharudin dengan atraksi ekstrem pasukan elit Denjaka.

Ada satu momen yang membuat Letjen Duane sampai geleng-geleng kepala adalah ketika satu grup pasukan Denjaka mempergakan adegan operasi antiteror dan pembebasan sandera.

Aksi nyata pasukan Denjaka yang seharusya berlangsung dalam kawasan yang terisolir itu dilaksanakan di depan pasukan Korps Marinir yang sedang menggelar upacara sambutan kehadiran Letjen Duane  menggunakan peluru tajam.

Dalam atraksi tersebut satu regu pasukan Denjaga, yang mengenakan gearlengkap tempur pasukan antiteror, memperagakan aksi tembak-menembak menggunakan peluru tajam dalam posisi posisi saling berhadapan.

Baca: KPK Ungkap Temuan Peran Idrus Marham di Pembagian Uang

Baca: 6 Berita Populer Jumat 24 Agustus 2018, Kondisi Santri Ustazah Korban Jambret - Kondisi Zumi Zola

Masing-masing personel Denjaka yang mempergakan operasi pembebasan sandera masuk ke tengah-tengah upacara menggunakan kendaraan khusus lalu melakukan atraksi tembak-menembak di atas dua truk yang biasa digunakan untuk mengangkut tank.

Di atas dua bak truk yang sudah dipasang sasaran tembak yang terbuat dari bahan khusus (kevlar) masing-masing berdiri satu personel Denjaka pada posisi saling berhadapan dalam jarak sekitar sepuluh meter lalu melakukan atraksi saling menembak menggunakan senapan serbu jarak dekat menggunakan peluru tajam.

Sasaran tembakan adalah kevlar yang berada di samping kanan atau kiri personel Denjaka.

Baca: Siapa Artis yang Suplai Kokain untuk Richard Muljadi? Hotman Paris Akhirnya Ikut Bicara

Semua pasukan Denjaka yang melakukan atraksi simulai antiteror itu memang mengenakan rompi anti peluru tapi dalam atraksi itu sama sekali tidak boleh ada kesalahan karena semua peluru yang ditembakkan harus tepat sasaran.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved