Kesehatan
Jika Air Ketuban Pecah Sebelum Waktunya, Ikuti Langkah-langkah Berikut
Memeriksakan kehamilan secara rutin tidak hanya menjaga kesehatan bayi dalam kandungan, juga untuk membuat Anda nyaman
Penulis: Fifi Suryani | Editor: Fifi Suryani
TRIBUNJAMBI.COM - Memeriksakan kehamilan secara rutin tidak hanya menjaga kesehatan bayi dalam kandungan, juga untuk membuat Anda nyaman menjalani kehamilan. Namun, ada kalanya gangguan terjadi pada kehamilan, seperti ketuban yang pecah sebelum waktunya.
Dilansir klikdokter.com, dr. Nadia Octavia mengatakan, ketuban pecah sebelum waktunya atau ketuban pecah dini adalah ketuban yang pecah sebelum bayi mencapai 37 minggu. Jika ketuban pecah sebelum adanya kontraksi, maka dapat memicu persalinan dini atau prematur.
Baca: Semprong Kerucut Sandika, Dapat Pesanan dari Singapura
Bagaimana tanda-tanda ketuban pecah dini? "Anda akan merasakan adanya rembesan air atau air yang keluar dari vagina. Lihat apa warna air ketuban Anda. Air ketuban seharusnya berwarna bening," jelas dr. Nadia.
Jika air ketuban berwarna merah muda berarti sudah bercampur dengan darah. Jika berwarna kehijauan atau cokelat, segeralah ke unit gawat darurat karena berarti telah terdapat infeksi dan berbahaya bagi janin.
"Jika ketuban pecah sebelum waktunya, Anda tidak hanya berisiko mengalami persalinan dini. Anda dan bayi juga berisiko mengalami infeksi," terang Nadia.
Jika air ketuban tersebut pecah karena adanya infeksi, maka persalinan harus segera dilakukan untuk mencegah infeksi bertambah luas.
Baca: Nusantara Food Festival Hadir di Aston Hotel Jambi, Sajikan 17 Menu
Baca: Peran Psikolog untuk Penyembuhan dan Pencegahan Gangguan Jiwa
Penanganan ketuban pecah tanpa adanya tanda-tanda infeksi akan bergantung pada usia kehamilan Anda. Jika usia kehamilan di bawah usia 24 minggu, kemungkinan bayi Anda dapat bertahan hidup rendah. Namun, jika usia kehamilan lebih dari 30 minggu, kemungkinan bayi Anda bisa bertahan hidup mencapai 95%.
Segeralah menghubungi dokter dan pergi ke rumah sakit apabila Anda mengalami ketuban pecah dini, meskipun hanya berupa rembesan. Apalagi jika ketuban pecah tersebut disertai dengan:
Demam (lebih dari 37 C)
Menggigil
Perdarahan dari vagina
Cairan ketuban berubah menjadi hijau atau berbau
Kontraksi
Nyeri perut, serta
Aktivitas gerak bayi berkurang
Baca: GALERI FOTO: Taman Wisata Alam Desaku di Kumpeh Ulu, Sasar Anak-anak Hingga Dewasa
Baca: 30 Tahun Beroperasi, 60 Pria Terjaring di Klub Gay di Bukit Bintang
Baca: Badan Terasa Lemah Setelah Minum Pil KB, Haruskah Merasa Khawatir?
"Untuk itu, lakukanlah kontrol kehamilan secara rutin dan jangan sepelekan tanda-tanda atau gangguan apa pun saat hamil," saran Nadia mengakhiri.