Inspirasi Bisnis
Semprong Kerucut Sandika, Dapat Pesanan dari Singapura
Sudah 13 tahun Salma Fitri, Pelaku UMKM dan juga selaku Ketua Asosiasi UMKM Muaro Jambi merintis usahanya. Mulai dari menaruh
Penulis: Fitri Amalia | Editor: Fifi Suryani
Laporan Wartawan Tribunjambi.com Fitri Amalia
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Sudah 13 tahun Salma Fitri, Pelaku UMKM dan juga selaku Ketua Asosiasi UMKM Muaro Jambi merintis usahanya. Mulai dari menaruh di warung kecil Hingga mendapatkan pesanan dari luar negeri.
Awalnya ia membuat kue semprong hanya untuk cemilan keluarganya saja. Tetapi tiba-tiba ia memberanikan diri untuk menjajakan kue semprong buatannya ke warung-warung kecil. Tidak disangkanya, kue buatannya banyak yang suka.
“Dulu itu awalnya cuma titip-titip aja di toko, Alhamdulillah banyak yang suka, bikin kue ini (semprong) awalnya buat cemilan sendiri," tuturnya.
Baca: Setelah Penahanan, Hairiya Belum Diperiksa Lebih Lanjut
Ia terus berusaha agar usahanya ini tidak jalan di tempat saja, ia ingin memajukan usahanya. Usahanya berbuah manis untuknya, usaha yang ia rintis sejak tahun 2005 kini mulai menampakKan hasil. Ia mulai menjual di beberapa swalayan dan mini market. Dan kini ia dan usahanya telah mengikuti pameran hingga keluar provinsi Jambi.
Kelezatan kue semprong berbentuk bunga yang ia beri merek dagang Sandika terdengar kelezatannya hingga ke negara tetangga, Singapura. Hal tersebut berawal dari kegiatan pameran UMKM yang ia ikuti diselenggarakan di Batam.
"Beberapa waktu lalu saya mengikuti pameran UMKM di Batam dalam rangka Batam Expo, ternyata orang Singapura itu suka," ceritanya.
Ia tak menyangka, warga asal Singapura tersebut menelpon untuk memesan kue semprong buatannya. Tetapi saat itu ia belum bisa memenuhi pesanan warga asal Singapura tersebut karena terkendala ongkos pengiriman yang terbilang tinggi.
"Dia menelepon katanya mau pesan 50 bungkus, kita senang terima pesanan tapi ongkos kirimnya waktu itu mahal, lebih besar ongkir dibanding biaya pemesanannya, sayang sekali waktu itu sampai batal," ujar Salma.
Baca: VIDEO: Bupati Hadiri Penyerahan Buku dan Bantuan CSR PT Telkom Wilayah Jambi
Baca: Telkomsel, Kartu As Gelar Meet n Great Bersama Trio Macan di Jambi
Meski belum berhasil memenuhi pesanan dari luar negeri, ia tidak berhenti dalam mengembangkan usahanya. Ia tetap melayani pemesanan hingga kini. Bahkan saat mendekati hari raya Idul Fitri, ia kewalahan memenuhi pesanan.
"Sekarang ada enam orang pegawai yang bantu, kalau dekat lebaran pesanan bisa 500 sampai 600 bungkus, harga per bungkusnya bervariasi, tergantung ukuran," tuturnya.
Ia menjual produknya mulai dari harga Rp10.000 sampai Rp 30.000 untuk ukuran terbesar. Khusus untuk di Swalayan, Ia melakukan pengiriman produknya hampir setiap hari untuk memenuhi pasaran. Usahanya yang beralamat di perumahan Puri Masurai II Blok I Nomor 7 Mendalo Darat klini sudah menjadi mata pencahariannya.
Salma Fitri tidak menyangka produknya kini telah banyak dirasakan oleh masyarakat. Ia berharap pemerintah dapat memfasilitasi dan membantu UMKM yang kesulitan dalam pengiriman barang, terutama jika mendapat pesanan dari luar negeri.
Baca: Jamaah Haji Asal Jambi Lakukan Ziarah, Ini Tempatnya
Baca: Semalaman Diintai, 3 Pengedar Sabu Berhasil Diringkus Ditresnarkoba Polda Jambi di Pulau Pandan
Baca: Peringatan HUT ke-73 RI di Swiss-Bellhotel Jambi, dari Upacara Hingga Parade di Bandara