Penangkapan Penjual Kulit Harimau

Disebut Sebagai Penangkap, Rudisyaf: Orang Rimba Tidak Ada Keahlian Berburu Harimau

Adanya keterkaitan Suku Anak Dalam (SAD) terhadap penangkapan kulit harimau dibantah langsung oleh Direktur Warsi Rudisyaf.

Penulis: Tommy Kurniawan | Editor: Fifi Suryani
tribunjambi/muzakkir
Aparat Polres Merangin berhasil mengamankan dua orang pelaku penjual kulit harimau. Keduanya adalah Bastian alias Tiar (30) dan Suryanto alias Yan (34). Mereka diamankan di Simpang Pulau Rengas Kecamatan Bangko Barat. Senin (14/8/2018) malam. Ada kulit harimau dan tulang harimau diamankan. 

Laporan Wartawan Tribunjambi.com Tommy Kurniawan

TRIBUNJAMBI.COM JAMBI - Adanya keterkaitan Suku Anak Dalam (SAD) terhadap penangkapan kulit harimau dibantah langsung oleh Direktur Warsi Rudisyaf. Menurutnya, secara umum orang rimba tidak ahli dalam membuat seling penjerat harimau.

"Asumsi saya sampai saat ini tidak benar, karena oramg rimba tidak ada keahlian untuk berburu harimau," tegasnya.

Dimata anak rimba, menurut Rudisyaf bahwa harimau masih sangat dihormati. Tidak mungkin, dengan kebudayaan yang sangat kental tersebut mereka membunuh harimau.

Baca: Empowering Mobility, Beyond Possibility di GIIAS 2018, Toyota Raih Penghargaan Booth Terfavorit

"Mereka itu biasanya berburu babi atau rusa, kalau harimau saya rasa tidak mungkin sekali," katanya.

Ia juga mengaku bahwa saat ini belum ada anak rimba memiliki keahlian khusus untuk membuat jeratan harimau seperti seling. "Mereka yang bisa pasang seling itu sudah cerdas, dan itu diluar kemampuan anak rimba," ujarnya.

"Secara umum orang rimba khususnya di Taman Nasional Bukit Dua Belas sangat menghormati harimau. Tapi ada beberapa kelompok yang sudah tinggi berinteraksi dengan masyarakat luar, khususnya mereka yang tinggal dijalan lintas. Memang berisiko terpapar, cuman menurut saya kapasitas mereka untuk membuat seling tidak sebesar itu," tuturnya.

Ia pun berharap pihak penegak hukum untuk tidak mudah percaya begitu saja kepada pelaku yang ditangkap tersebut.

"Itu alasan saja agar mereka aman, karena kalau dibawa-bawa orang rimba mereka berharap maunya dimaafkan.
Kita berharap pihak kepolisian jangan percaya sepenuhnya," katanya.

Baca: Pemkab Tanjabtim Bentuk TPID

Baca: Polwan Asal Jambi Ikut Kibarkan Bendera di Bawah Laut

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved