Amerika Beri Tank ke Lebanon Untuk Atasi Hizbullah, tapi Kemungkinan Digunakan Menggempur Israel

Pasalnya AS sering membantu militer Lebanon yang sering kawalahan mengendalikan gerilyawan Hizbullah yang didukung Iran dan kerap

Editor: Andreas Eko Prasetyo
defence-blog.com
Tank Bradley AS yang diberikan kepada militer Lebanon 

TRIBUNJAMBI.COM - Hubungan Israel dan AS sebenarnya sering kisruh gara-gara peran militer AS di Lebanon.

Pasalnya AS sering membantu militer Lebanon yang sering kawalahan mengendalikan gerilyawan Hizbullah yang didukung Iran dan kerap bertindak di luar kontrol militer Lebanon.

Bagi Israel, bantuan militer AS ke pasukan Lebanon memang bisa menjadi bumerang karena senjata-senjata yang telah diberikan oleh AS bisa digunakan untuk menyerang Israel.

Peran pasukan AS di Lebanon memang cukup unik karena bertugas sebagai pasukan PBB dengan tujuan agar tidak terjadi bentrokan bersenjata di kawasan Lebanon Selatan dengan Israel.

Umumnya bentrokan pasukan Israel di perbatasan Lebanon Selatan yang dijaga pasukan PBB terjadi karena ulah para gerilyawan Hizbullah yang sengaja menyerang Israel.

Oleh karena itu agar pasukan Lebanon bisa mengendalikan gerilyawan Hizbullah, militer AS kerap menghibahkan persenjataannya usai melaksanakan tugas sebagai pasukan PBB.

Baca: Sampaikan Kegalauan ke Pratikno, Asman Abnur : Saya Mohon Kalau Bisa Diizinkan Mundur

Baca: Dari Tempat Tawanan, Muncul Alat Canggih yang Disulap dari Barang Rongsokan

Persenjataan yang dihibahkan pasukan PBB AS ke Lebanon memang bisa membuat Israel ketar-ketir karena tidak hanya senjata ringan tapi juga tank-tank tempur canggih.

Pada awal Juli 2018 militer AS bahkan telah memberikan 32 unit tank M2A2 Bradley, 40 pucuk meriam Howitzer kaliber 155 mm, 50 ranpur Humve, 50 peluncur mortir, 4.000 senapan serbu M4, 800 senapan mesin kaliber 50, dan jutaan butir amunisi ke militer Lebanon.

Meriam dan deretan Humve AS untuk Lebanon
Meriam dan deretan Humve AS untuk Lebanon (military edge)

Tujuan utama AS memberikan beragam persenjataan ke militer Lebanon memang agar negara yang merupakan Swiss-nya Timur Tengah itu segera bisa menumpas gerilyawan Hizbullah.

Pasalnya jika gerilyawan Hizbullah bisa ditumpas konflik Lebanon dengan Israel bisa dicegah dan peran Iran dengan taktik proxy war di Timur Tengah juga langsung memudar.

Tapi yang menjadi masalah gerilyawan Hizbullah sering sulit ditumpas dan pasukan Israel yang melakukan pengejaran sampai terpaksa memasuki kawasan Lebanon.

Baca: Poling Hasil Pilpres Jokowi VS Prabowo di Twitter Berubah Drastis, Benarkah Ada Permainan Buzzer?

Baca: Disbunak Akan Sidak Hewan Kurban 16 Agustus Mendatang, Ada 600 Label Sehat Disiapkan

Karena kedaulatannya dimasuki tentara Israel pasukan Lebanon pun akhirnya terpaksa turun tangan untuk mengusir pasukan Israel.

Tapi upaya pengusiran pasukan Israel oleh pasukan Lebanon selalu saja memicu pertempuran sengit dan mau tak mau, persenjataan bantuan AS pun digunakan.

Oleh karena itu, setiap kali militer AS menghibahkan persenjataannya kepada pasukan Lebanon, pemerintah Israel hanya bisa ‘manyun’ dan makin ketar-ketir

Apalagi pasukan Lebanon sendiri setelah mendapat pasokan persenjataan dari AS, selalu menyatakan siap bertempur melawan Israel kapan saja.

Baca: Bila Benar Jadi Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin, Akankah Ahok Bebas Bersyarat Bulan Agustus ini?

Baca: Program Acara yang Dibawakannya Kena Teguran KPI, ini Respon dari Deddy Corbuzier Atas Hal itu

SUMBER: Intisari Online

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved