Pernah Dua Tahun Difasilitasi Pemkab Berobat Fisioterapy di RS Jambi

Penyakit yang diderita bocah tersebut kata M Amin, memang dari bawaan lahir dan sudah dilakukan pemeriksaan ke rumah sakit.

Penulis: Abdullah Usman | Editor: Deni Satria Budi
Tribun Jambi/Abdullah Usman
Nanda Elisa (11), Penderita General Delayed Development di Batanghari 

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Abdullah Usman

TRIBUNJAMBI.COM, MUARA BULIAN - Nanda Elisa (11) Warga Desa Teluk Ketapang Kecamatan Pemayung, Kabupaten Batanghari yang mempunyai kelainan bawaan lahir (General Delayed Development), telah memiliki semua kartu jaminan kesehatan dari pemerintah.

Camat Pemayung M Amin, saat dikonfirmasi Tribunjambi.com mengatakan, Nanda merupakan warga Desa Teluk Ketapang Kabupaten Batanghari, yang menderita kelainan fisik sejak lahir. Dan, pihak desa telah lama mendapatkan laporan terkait hal tersebut.

"Kita juga sudah usulkan untuk bantuan kesehatan bagi bocah tersebut. Alhamdulillah, sudah ada kartu KIS, kartu perlindungan sosial bahkan kartu indonesia pintar. Warga tersebut juga rutin melakukan pengecekan ke puskesmas setempat," bilang M Amin.

Baca: Sejarah Hari Pramuka 14 Agustus, Diperkenalkan Kepada Masyarakat Usai Soekarno Anugerahkan Panji

Penyakit yang diderita bocah tersebut kata M Amin, memang dari bawaan lahir dan sudah dilakukan pemeriksaan ke rumah sakit.

Namun, karena ini merupakan penyakit bawaan yang mengganggu perkembangan tumbuh anak itu, tentunya harus ada penanganan medis yang lebih lagi dan juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

"Kalau kita, pemerintah daerah sudah membantu melalui kartu layanan kesehatan, tadi termasuk bantuan PKH juga diberikan. Namun untuk tindak lanjut lainnya memang membutuhkan peran lebih tinggi lagi," bilang Camat Pemayung.

Baca: Bertemu Ustaz Abdul Somad, Eks Girlband ini Hijrah dan Tampil Lebih Cantik dengan Hijab

Hal senada juga dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batanghari Dr. Elfi Yennie. Menurutnya, untuk pasien Nanda Elisa, sudah mendapat bantuan dari pemerintah, sudah ada JKN KIS nya.

Nanda Elisa kata Elfi, juga sudah beberapa kali ditangani oleh Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Hamba Muara Bulian. Bukan hanya ditangani di RS Hamba saja, namun juga ditangani di RSJ Jambi, untuk fisioterapy.

"Tidak hanya layanan kesehatan di RS Hamba saja, bahkan untuk fisioterapy selama dua tahun lamanya, di RSJ. Jadi, isu pemerintah tidak perhatian itu tidak benar," bantah Elfie.

Baca: Tetap Semangat Meski Pernah Dua Kali Gagal Tes Polwan

Terpisah, Winda, Kakak Nanda saat dikonfirmasi Tribunjambi.com mengatakan, dirinya mengiyakan penyakit yang diderita adiknya tersebut sudah terjadi sejak lahir. Seiring perkembangan usia, perkembangan tubuhnyapun terganggu termasuk perkembangan kedua kakinya yang berbeda.

Pihak keluarga juga sudah rutin melakukan pengobatan kepuskesmas rumah sakit dan juga RSJ. Namun upaya tersebut tidak mampu merubah kondisi Nanda. Meski telah beberapa upaya dilakukan termasuk terapi selama satu tahun pada 2012 silam.

Baca: Hari Pramuka, Kisah Jenderal Inggris Rekrut Pemuda Berperang Pertahankan Kota, Sejarah Kepanduan

"Kalo lagi kumat sakitnya kita bawa ke puskesmas untuk berobat. Setelah mendapat penaganan dan sembuh kita bawa pulang lagi. Itulah yang kita lakukan kalo sedang kumat," bilangnya.

Dirinya juga mengatakan, untuk pengobatan sendiri pihak keluarga menggunakan layanan kesehatan dari pemda. Dirinya juga mengaku kaget adanya pemberitaan bahwa Nanda tidak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah.

Baca: Pesan Menyejukkan Ustaz Abdul Somad dan Felix Siauw Soal Jokowi-Maruf vs Prabowo-Sandiaga

"Saya jadi tidak enak sama pemerintah. Karena dimedia yang beredar pemerintah seolah tidak peduli. Selama ini kita berobat menggunakan layanan kesehatan dari pemerintah. Kita minta itu bisa diluruskan juga mas," harapnya. (*)

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved