Saat Prajurit Kostrad Lawan Komandan Uni Dade Todong Senjata Jarak 1 Meter
Sebagai pasukan terlatih yang siap dikirim ke berbagai medan tempur, pasukan KOSTRAD merupakan pasukan yang kenyang pengalaman.
TRIBUNJAMBI.COM - Sebagai pasukan terlatih yang siap dikirim ke berbagai medan tempur, pasukan Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) merupakan pasukan yang kenyang pengalaman.
Salah satu pertempuran yang pernah djalankan oleh para prajurit Kostrad adalah menumpasan Gerakan Pengacau Keamanan (GPK) di Timor Timur (sekarang Timor Leste).
Tahun 1995 sebuah tim combat intelligent (CI) atau biasa disebut tim khusus dari jajaran Yonif Linud 330/Kostrad diturunkan ke wilayah Timtim.
Tim diberangkatkan dari Jakarta menggunakan KRI Teluk Amboina beranggotakan 15 orang dipimpin Lettu Tandoyo Budi Revita.
Hampir tiga bulan melakukan operasi, tim belum menemukan sasaran yang dicari.
Beberapa kontak senjata sempat terjadi, namun belum membuahkan hasil.
Lewat bulan ketiga barulah tim menemukan jejak. Kala itu hari Jumat menjelang siang.
Baca: Update CPNS 2018: Portal sscn.bkn.go.id Makin Mudah Digunakan, Silakan Coba
Usai beristirahat di pinggir sungai dekat laut di daerah Laga, tiba-tiba tim menemukan jejak bekas orang mengambil air di sungai.
Tim pun dibagi dua kelompok. Kelompok Sanca beranggota 10 orang dipimpin Tandyo bergerak ke depan. Sementara kelompok Cobra beranggota lima orang tetap di basis operasi.
Benar saja, setelah bergerak, tim Sanca menemukan pos musuh, dan tiba-tiba satu tembakan SS-1 meluncur ke arah dari arah musuh.
Tim segera berpencar dalam jarak pandang aman bersenjatakan M-16, SS-1, GLM dan granat.
Baca: Ahok Bebas Bersyarat 16 Agustus? Surat Misterius yang Diunggah di Instagram
Baca: Ramalan Zodiak Hari Ini 6 Agustus 2018, Pisces Harus Pintar Bagi Waktu, Virgo Baper
Saat itu masing-masing personel membawa tujuh magasen sehingga hanya bisa digunakan untuk pertempuran jangka pendek.
Kopda Syamsul Bahri dan Pratu Ali Fikri melambung ke kiri sambil melancarkan tembakan gencar untuk pembersihan.
Benar saja, tiba-tiba tampak sekelebat dua orang berlari. Satu orang sambil menembakkan senapan M-16 ke atas dan tidak terarah.
Tim terus mengejar. Sampailah mereka di pinggir jurang dekat laut. Musuh meloncat ke situ dan bersembunyi di balik batu.