Saat Prajurit Kostrad Lawan Komandan Uni Dade Todong Senjata Jarak 1 Meter
Sebagai pasukan terlatih yang siap dikirim ke berbagai medan tempur, pasukan KOSTRAD merupakan pasukan yang kenyang pengalaman.
Menghadapi musuh yang telah bersembunyi dan siap melancarkan serangan balasan, tim Kostrad memang harus bertempur dengan sangat hati-hati dan penuh perhitungan.

Tandyo memerintahkan Syamsul dan Ali terjun ke jurang. Sedangkan Pratu Sudarlen diperintah menjaga di bibir jurang dengan senapan siap menyalak.
Tiba-tiba satu musuh berambut kribo menyerang Ali dengan dua kali tembakan, namun tidak mengena.
Lalu ia mengarahkan senjata lagi ke Ali yang sudah berada satu meter darinya.
Baca: Makam Soeharto dan Ibu Tien Berlapis Emas? Ini Dia Faktanya
Baca: Berawal dari Tertarik Belajar Agama, Pria Korea Selatan Ini Nikahi Wanita Gowa
Ali tidak mungkin lolos dari terjangan peluru tapi terus menyerbu maju.
Tapi mujur kali ini senjata si rambut kribo ternyata macet. Syamsul segera menarik Ali dan menembak si rambut kribo dua kali.
Tak mau ambil risiko, Syamsul merebut senapan dari tangan musuh. Lalu ia mundur digantikan Ali Fikri yang memberondongkan tembakan.
Keduanya pun kembali ke atas. Pada saat itu, satu orang musuh tampak berlari.
Tanpa pikir panjang, tim menembaknya dan kena. Sementara di rambut kribo masih terus bergerak-gerak.
Akhirnya dilemparlah satu granat ke arahnya. Dia terpental dan tersungkur di bawah pohon asam jawa. Sekujur tubuhnya melepuh terbakar, tapi rambutnya tetap utuh.
Setelah diidentifikasi oleh tim khusus, ia adalah Rodax TT, Komandan Uni Dade Sektor Laga, GPK Tim-tim yang sangat berbahaya dan paling dicari saat itu.