Cerita Warga di Tiga Dusun di Desa Teluk Ketapang, Puluhan Tahun Belum Dialiri Listrik PLN
Tiga Dusun di desa Teluk ketapang Sejak Tahun 2005 hingga kini belum dialiri listrik PLN.
Penulis: Abdullah Usman | Editor: bandot
Laporan Wartawan Tribun Jambi Abdullah Usman
TRIBUNJAMBI.COM, MUARA BULIAN - Tiga Dusun di desa Teluk ketapang Sejak Tahun 2005 hingga kini belum dialiri listrik PLN.
Di zaman yang sudah serba digital sekarang ini warga di tiga dusun tersebut belum sepenuhnya bisa menikmati aliran listrik.
Warga hanya bisa menikmati penerangan pada malam hari.
Warga Desa Teluk Ketapang Kecamatan Pemayung Kabupaten Batanghari, terdiri dari enam RT dan tiga dusun tersebut.
Sejak dimekarkan pada tahun 2005 lalu dari Kecamatan Lubuk Ruso belum menikmati aliran listrik 24 jam dari PLN.
Dari pantauan tribunjambi.com dilapangan, kondisi penduduk yang geografis yang terpisah oleh Sungai Batanghari tersebut, memang jauh dari pusat Kota Kecamatan.
Dan berada di tengah perkebunan sawit sehingga Desa Teluk Ketapang masih kesulitan untuk menikmati fasilitas pemerintah.
Ditambah tidak adanya akses jembatan sehingga masyarakat sekitar hanya menggunakan perahu ketek untuk dapat menyeberangi sungai tersebut sebagai akses terdekat menuju kota.
" Menjalani hidup seperti ini kalau dibilang lama ya sudah sangat lama bang, dari bujangan sudah seperti ini keadaan desa. Kalo malam gelap kalau siang sepi," Ujar Mawardi (32) satu dari warga Desa Teluk Ketapang Kepada Tribunjambi.com
Dikatakannya pula, untuk membantu penerangan malam dan membantu anak belajar dirumah sebagian besar warga menggunakan tenaga diesel atau jenset untuk penerangan malam, meski tidak semua menggunakan itu hanya bagi warga mampu saja.
"Paling idupnyo dari jam 07.00 sampai jam 10.00 atau 11.00, selain untuk ngehibur malam jugo untuk penerangan anak belajar," Ujarnya Kepada tribunjambi.com
Hal senada juga dikatakan Sanusi (43) menurutnya sejak pertama kali desa ini ada belum pernah ada kabar bakal dialiri listrik oleh PLN.
Dengan alasan kondisi wilayah desa yang jauh diakses serta berada di seberang sungai Batanghari.
"Selain lampu yang belum ada, kondisi jalan juga masih bum tersentuh pemerintah namun baru tahun ini mulai dilakukan pembangunan," Ujarnya kepada tribunjambi com.
Warga berharap, keadaan seperti ini dapat segera ditangapi oleh pemerintah. Mengingat dengan keadaan seperti ini sangat dirasakan bagi masyarakat desa terlebih bagi anak anak yang bersekolah, selain sekolah yang terbatas juga akses sekolah yang jauh.