Kapal Terbalik Dihantam Ombak, 22 Orang yang Terapung Berhasil Diselamatkan

Kecelakaan pelayaran terjadi di perairan Lambu, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Minggu (29/7) sekitar pukul 08.30 Wita.

Editor: rida
istimewa
kapal motor dari Nipah Panjang bermuatan paisang yang tenggelam di perairan Selat Tanjung Kelit 

TRIBUNJAMBI.COM- Kecelakaan pelayaran terjadi di perairan Lambu, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Minggu (29/7) sekitar pukul 08.30 Wita.

Dua orang dilaporkan meninggal dunia dan tiga penumpang dinyatakan hilang setelah kapal kayu Berkah Ilahi terbalik akibat dihantam gelombang di laut Torobabula, Desa Nggelu, Kecamatan Lambu.

Kepala Subbagian Humas Polres Bima Kota, Ipda Suratno membenarkan adanya kecelakaan laut yang menimbulkan korban jiwa tersebut.

"Untuk dua penumpang yang meninggal dan selamat telah berhasil dievakuasi. Sementara tiga korban hilang masih dilakukan upaya pencarian oleh tim gabungan," ujar Suratno.

Ia mengatakan, kapal yang bermuatan 25 orang itu berangkat dari Pelabuhan Waikelo Sumba, Nusa Tenggara Timur, menuju Pelabuhan Sape, Kabupaten Bima, NTB, sekitar pukul 03.00 Wita.

Setelah berlayar selama tiga jam, tiba-tiba kapal dihantam gelombang tinggi sehingga terbalik di Torobabula Timur Desa Nggelu.

Warga saat mengevakuasi korban kapal tenggelam(KOMPAS.Com/Syarifudin)
Warga saat mengevakuasi korban kapal tenggelam(KOMPAS.Com/Syarifudin) ()

Baca: Menyeramkan, Video The Sacred Riana di Americas Got Talent Ini Ditonton 4,9 Juta Kali

Baca: Dua Warga Tewas Karena Miras Oplosan, Polisi Tetapkan Penjual Jamu Sebagai Tersangka

Baca: Presiden dan Ibu Negara Kunjungi Lokasi yang Terkena Dampak Gempa di Lombok Timur

Kejadian itu diketahui setelah pemilik kapal dihubungi ABK melalui telepon seluler bahwa kapal akan tenggelam.

Mendapat informasi itu, pemilik kapal dan beberapa nelayan langsung mencari keberadaan kapal.

"Keberaadan kapal baru diketahui sekitar pukul 12.30 Wita. Saat ditemukan, posisi kapal sudah terbalik," ujarnya.

Akibat peristiwa itu, 22 orang penumpang yang terapung berhasil ditemukan dalam keadaan selamat dan dievakuasi ke daratan.

Sementara dua orang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan tiga korban lain dinyatakan hilang.

"Dua korban meninggal saat ini sudah berada RSUD Bima untuk divisum. Sementara 22 korban selamat sedang dirawat di Puskesmas Sape. Sedangkan tiga korban hilang belum ditemukan. Upaya pencarian masih terus dilakukan," kata Suratno.

Dari informasi yang diperoleh Humas Polres Bima Kota, dua korban meninggal, yaitu Haris (31), warga Hu'u Kabupaten Dompu dan Marlince (20), warga Sumba, NTT.

Sementara 22 korban selamat masing-masing bernama Suriadin (37), Desa Kowo, Bima, Baco (22), Hu'u Dompu, M Nor (45), Warga Parado Bima, Fahrudin (25), Sape Bima, Gani (20), Durgani (2), Sumairah (8), Sunario (37), Ana (31), Steven (25), Idris (51), Dominggus (24), Erni (20), Ibrahim (50), Desi (21), Gusti (23), Nihla (45), Ratna (50), Bambang (19), Risdalia (38), Ayu Wandira (15) dan Aulia (11).

Sedangkan tiga korban yang belum ditemukan, Fadlun (51) asal Pulo Nisa, Soraya (10) dari Pulo Nisa dan Debiana Pati Bebe (20), warga Sumba.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved