Ancaman Karhutla Meningkat, di Bulan Juli 80 Hotspot Muncul di Wilayah Provinsi Jambi

Provinsi Jambi telah memasuki musim kemarau, dan ancaman kebakaran hutan pun mulai meningkat.

Penulis: Muuhammad Ferry Fadly | Editor: bandot
Tim Satgas Karhutla memantau hotspot 

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Muhammad Ferry Fadly

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Provinsi Jambi telah memasuki musim kemarau, dan ancaman kebakaran hutan pun mulai meningkat.

Terhitung dari tanggal 1 Juli sampai dengan 28 Juli 2018, terdapat 80 Titik Hotspot di Provinsi Jambi, "Diantaranya Tebo 22 titik, Muaro Jambi 19 titik, Tanjabbar 11 titik," jelas Kepala BPBD Provinsi Jambi Bach Yuni.

Sedangkan berdasarkan Satelit Aqua Terra dan Suomi NPP Beserta Noaa, untuk tanggal 28 Juli 2018, terdapat 22 titik hotspot, diantaranya Muaro Jambi (Kumpeh)12 titik, MuaraJambi (Kumpe Ulu) 3 titik, Tebo (Sumay ) 5 titik, Tebo (Muaro Tabir) 1 titik, dan Sarolangun (Pauh) 1 titik, "itu berdasarkam tingkat kepercayaan lebih dari 50 persen," jelasnya.

Untuk kawasan yang di khawatirkan, lanjutnya terdapat di daerah Jambi Bagian Tengah, yakni di Batanghari, Sarolangun, Tebo, Sarolangun Bagian Timur, Kabupaten Merangin, Kota Jambi, Muarajambi, Tanjabbar dan bagian timur Kabupaten Bungo, "itu perkiraan pertanggal 29-30 Juli, dengan kekawatiran kawasan mudah terbakar, dan sangat mudah terbakar," ungkapnya.

Namun, untuk ISPA di Provisni Jambi ia mengatakan belum di temukan akibat Lahan terbakar, "dan ISPU dalam Kondisi baik yakni di angka 33," jelasnya.

Bach Yuni mengatakan, kebakaran Hutan tersebut paling banyak di karenakan Ulah Manusia, "Hampir 90 persen dari kebakaran hutan tersebut akibat ulang tangan manusia," jelasnya.

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved