Terungkap! Rahasia Marinir Bisa Seberangi Lautan dengan Berenang, Sampai Dijuluki 'Hantu Laut'
Pada 1960-an pasukan komando TNI AL yang sekarang dikenal sebagai Komando Pasukan Katak (Kopaska) mendapat tugas khusus untuk melaksanakan
TRIBUNJAMBI.COM - Indonesia telah mencetak banyak sejarah akan kehebatan pasukan khususnya di setiap angkatan militernya.
Cerita itu sudah berlangsung sejak zaman Indonesia baru merdeka, mulai dari Operasi Dwikora hingga operasi di Irian Barat.
Pada 1960-an pasukan komando TNI AL yang sekarang dikenal sebagai Komando Pasukan Katak (Kopaska) mendapat tugas khusus untuk melaksanakan infiltrasi (penyusupan) ke Irian Barat (Papua).
Papua saat itu masih dikuasai Belanda dan untuk merebutnya, salah satu jalan yang ditempuh pemerintah RI adalah melalui peperangan.
Tapi pasukan komanda AL mengalami kesulitan untuk melaksanakan infiltrasi karena terbatasnya jumlah personel pasukan.
Syarat untuk melaksanakan infiltrasi bagi pasukan komando AL memang berat.
Antara lain mereka harus mampu berenang jarak jauh sambil membawa ransel dan senjata serta setelah tiba di darat bisa bertempur seperti pasukan komando.
Baca: Tanpa Senjata Anggota Kopaska Ini Terobos Kapal Perang Malaysia, Lawan Dibuat Kocar-kacir
Baca: Operasi Trikora, Kopassus Lakukan Penerjunan Udara Paling Nekat di Dunia, Bikin Ciut Nyali Belanda
Untuk mendapatkan pasukan berkualifikasi komando dalam waktu singkat maka komando AL meminta personel dari Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD), yang sekarang dikenal sebagai Kopassus untuk bergabung.
Ketika sejumlah pasukan RPKAD sudah bergabung dengan komando AL maka mereka pun dilatih terlebih dahulu untuk renang jarak jauh.
Ketika akan mulai latihan komandan pasukan komando AL, Mayor Urip Santosa minta agar para personel RPKAD mendapatkan makanan yang bergizi seperti susu, telur, daging, serta madu.
Pasalnya makanan dan minuman berprotein tinggi itu sangat dibutuhkan bagi perenang jauh yang tenaganya bisa terkuras dalam waktu cepat.
Tapi permintaan dari komandan pasukan komando AL ternyata dianggap terlalu mewah oleh komandan RPKAD saat itu, Kolonel Moeng Parhadimulya.
Baca: Ketika Sedang Berpuasa Marinir Indonesia Gemparkan Latihan Bersama Tingkat Dunia RIMPAC
Baca: Kala Marinir TNI AL Indonesia yang Jalani Ibadah Puasa Gegerkan Latihan Berat Militer Dunia
Kolonel Moeng bahkan sering melarang prajurit RPKAD makan dengan lauk telur ayam jika asal-usulnya tidak jelas.
Para prajurit RPKAD pun kemudian berenang dengan makan menu sederhana, seperti sayur dan lauk tahu tempe.
Apa yang disampaikan oleh komandan pasukan komando AL ternyata benar.