Diyakini Punya Kekuatan Gaib, 'Jus Tengkorak' dalam Peti Mati Kuno Berusia 2.000 Tahun Jadi Rebutan
Penemuan peti mati kuno yang terbuat dari batu granit hitam oleh para peneliti di Mesir, sekitar tiga minggu lalu, menimbulkan
Penulis: Fifi Suryani | Editor: Fifi Suryani
TRIBUNJAMBI.COM - Penemuan peti mati kuno yang terbuat dari batu granit hitam oleh para peneliti di Mesir, sekitar tiga minggu lalu, menimbulkan kekhawatiran berbagai pihak tentang kemungkinan benda terkait erat dengan kutukan yang mengerikan.
Bahkan, banyak yang menyarankan agar tidak akan disentuh atau dipindahkan agar tidak terjadi sesuatu yang buruk. Tapi apakah mereka mendengarnya?
Baca: Hilang 50 Tahun, Mayat Seorang Tentara Ditemukan dalam Keadaan Beku
Tidak, karena pasukan yang menemukan artefak kuno benar-benar tidak tahu apa-apa dan bertindak untuk membuka peti berusia 2.000 tahun itu.
Ternyata, di dalamnya ada tiga tengkorak yang terendam dalam cairan berwarna coklat merah dengan bau yang sangat busuk.
Penemuan ini menarik banyak perhatian termasuk penerbit video game dari Guilford, Surrey yang meluncurkan petisi untuk mencicipi cairan di peti mati itu.
Innes McKendrick, melalui petisi, mengatakan dia harus minum cairan untuk membuktikan apakah benar-benar memiliki kekuatan gaib.
Bahkan, dia tidak sendirian karena ada 87 orang lainnya juga menandatangani petisi untuk mendukungnya.
Sejak diunggah ke Twitter, posting di petisi telah di-retweet lebih dari 2.000 kali dan mendapat like 6.000 suka.
Menjawab pertanyaan dari pengikut Twitter, Innes mengatakan cairan dalam peti itu yang seharusnya tidak disia-siakan.

Baca: Bertengkar dengan Istrinya, Pria Ini Paksa Ibunya Makan Rumput
Baca: Tragis - Usai Diperkosa 5 Lelaki, Ibu Dua Anak Dibakar Hidup-hidup. Korban Sempat Menelepon
"Penemuan peti mati hitam di Alexandria, Mesir menarik perhatian dunia.
"Saya percaya dengan meminum cairan dari peti mati, saya memiliki kesempatan untuk memasuki dunia yang gelap.
"Saya juga senang banyak yang mendukung petisi saya dan berbagi misi yang sama," kata Innes.
Sumber: Metro.UK