Ini Jawaban Mereka Soal Kemungkinan Jadi Cawapres Jokowi 2019, Siapa yang Paling Pede?
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy, beberapa waktu lalu, mengungkap 10 nama yang sedang dipertimbangkan
TRIBUNJAMBI.COM- Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy, beberapa waktu lalu, mengungkap 10 nama yang sedang dipertimbangkan oleh Presiden Joko Widodo untuk menjadi calon wakil presidennya pada pemilihan presiden 2019 mendatang.
Dari kalangan politisi, ada nama Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, dan Romahurmuziy.
Selain itu, juga ada nama yang berasal dari kalangan ulama, yakni Rais 'Aam PBNU yang juga Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'ruf Amin dan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin.
Dari kalangan teknokrat, ada nama Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
Sementara dari kalangan akademisi ada nama Mahfud MD dan dari kalangan purnawirawan TNI ada nama Jenderal (Purn) Moeldoko. Adapun, ada nama Chairul Tanjung dari kalangan pengusaha.
Kata Susi hingga Airlangga
Pernyataan Romi mendapatkan komentar beragam dari beberapa nama yang ia sebutkan.
Baca: Sepanjang 2018 Ada 19 Kepala Daerah Jadi Tersangka, 15 Orang Diantaranya Melalui OTT KPK

"Romi itu teman SMA saya. Jadi mungkin dia enggak enakan saja kalau enggak masukin nama saya," ujar Susi sembari tertawa.
Saat ditanya apakah Susi pernah diajak komunikasi oleh Presiden Jokowi atau partai poilitik soal cawapres, ia membantahnya.
Selama ini, komunikasinya ke Presiden Jokowi selalu berhubungan dengan tugasnya sebagai Menteri KKP.
Jika Menteri Susi masih merespons pernyataan Romi dengan kelakar, lain halnya dengan Sri Mulyani.
Ketika dijumpai di Istana Presiden Bogor, Rabu siang, Sri nampak tak tertarik untuk menjawab pertanyaan seputar itu.
Usai sekitar 10 menit menjelaskan finalisasi rencana anggaran pendapatan dan belanja untuk tahun 2019, para wartawan bertanya mengenai nama Sri yang disebut menjadi satu dari 10 yang berpotensi menjadi cawapres Jokowi.
Sri menjawab, "silakan bicara dengan asumsi yang lain. Sudah ya."
Ia pun kemudian melengos pergi.