Kisah 30 Anggota Kopassus Obrak-abrik Markas Musuh & 'Taklukkan' 3.000 Pemberontak Dalam 30 Menit

Pasukan satu ini kepunyaan Negara Republik Indonesia, selalu jadi kebanggaan sampai-sampai masuk ke dalam pasukan khusus yang disegani di dunia

Editor: Andreas Eko Prasetyo
kompasiana
ILUSTRASI Prajurit Kopassus. Identik dengan baret merah. 

TRIBUNJAMBI.COM - Pasukan satu ini kepunyaan Negara Republik Indonesia, selalu jadi kebanggaan sampai-sampai masuk ke dalam pasukan khusus yang disegani di dunia.

Ya, siapa lagi kalau bukan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat.

Dalam sejarah panjangnya, Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat mengukuhkan diri sebagai pasukan yang mampu menangani tugas-tugas berat.

Baca: Kisah Heroik Kopassus Menyamar Jadi Pengawal Presiden Filipina Demi Jauhkannya dari Bahaya Kudeta

Beberapa operasi yang dilakukan oleh Kopassus diantaranya adalah operasi penumpasan DI/TII, operasi militer PRRI/Permesta, Operasi Trikora, Operasi Dwikora, penumpasan G30S/PKI, Pepera di Irian Barat, Operasi Seroja di Timor Timur.

Juga operasi pembebasan sandera di Bandara Don Muang-Thailand (Woyla), Operasi GPK di Aceh, operasi pembebasan sandera di Mapenduma, operasi pembebasan sandera perompak Somalia, serta berbagai operasi militer lainnya.

Satu lagi tugas berat yang sukses diemban Kopassus adalah saat menjadi bagian pasukan perdamaian PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa).

Anggota Kopassus bahkan sempat mencetak sejarah melegenda di PBB.

Peristiwa tersebut terjadi saat anggota Kopassus yang masih bernama RPKAD (Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat), diminta PBB untuk menjaga perdamaian di Kongo, pada 1962.

Baca: Pangdam Mayjen TNI AM Putranto Kunker ke Kerinci

Kala itu, Kongo tengah dilanda konflik mencekam akibat adanya pemberontak.

Akhirnya, Indonesia pun mengirimkan tim terbaik yang dikenal sebagai pasukan Garuda III.

Letjen Kemal Idris lah yang saat itu memimpin Pasukan Garuda III.
Mereka bermarkas di kawasan Albertville.

Selama bertugas di sana, pasukan Garuda III mudah beradaptasi dengan warga setempat.

Para anggota Kopassus kerap berinteraksi hingga mengajarkan cara memasak makanan Indonesia.

Tak heran, warga kerap menaruh kepercayaan tinggi.

Alhasil, pergaulan hangat yang dijalin pasukan Garuda III, membuat warga turut bersimpati atas program yang dilancarkan untuk mengamankan daerah tersebut dari pemberontak.

Baca: Kabar Duka Bagi TNI, Inilah Sosok Tentara Perdamaian dari Indonesia yang Tewas Dalam Tugas di Sudan

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved