Kisah Heroik Kopassus Menyamar Jadi Pengawal Presiden Filipina Demi Jauhkannya dari Bahaya Kudeta

Sering mendapat penghargaan dalam bidang militer, ternyata sejarah pasukan khusus milik Indonesia juga pernah membuat beberapa negara meminta bantuan

Editor: Andreas Eko Prasetyo
kompasiana
ILUSTRASI Prajurit Kopassus. Identik dengan baret merah. 

TRIBUNJAMBI.COM - Kisah Pasukan Khusus milik Indonesia memang tidak ada habisnya untuk diulik.

Sering mendapat penghargaan dalam bidang militer, ternyata sejarah pasukan khusus milik Indonesia juga pernah membuat beberapa negara meminta bantuan ke Indonesia dalam kekuatan militernya.

Seperti kisah satu ini. Sepanjang tahun 1980-1987an negara Filipina dirundung kelam.

Keadaan dalam negeri Filipina bergejolak hebat lantaran rezim diktator korup Ferdinand Marcos.

Baca: Tak Ada Jaringan, Warga Merbau Cari Sinyal Sampai Pinggir Sungai

Keadaan Filipina tambah runyam dengan datangnya tokoh oposisi musuh bebuyutan Ferdinand Marcos, Benigno 'Ninoy' Aquino pulang kampung ke Manila dari pengasingannya diluar negeri tahun 1983.

Tapi nasib sial menghampiri Ninoy Aquino, belum juga keluar dari bandara di Manila ia sudah ditembak mati oleh sniper anak buah Jenderal Fabian Ver, Kastaf Ferdinand Marcos.

Sontak hal ini membuat rakyat Filipina marah karena mereka sudah muak atas kepemimpinan tirani Marcos.

Dikutip tribunJambi.com dari Grid.ID, Lahirlah gerakan rakyat bernama 'People's Power', mereka berdemo menuntut penggulingan rezim Marcos.

Baca: VIDEO: Nigeria vs Argentina – Apakah Lionel Messi akan Pulang Kampung?

Ferdinand Marcos goyah, militer Filipina di bawah kepemimpinan Jenderal Fidel Ramos dan Kolonel Juan Ponce kemudian melancarkan kudeta terhadap Marcos.

Ferdinand Marcos tumbang dan ia melarikan diri bersama istrinya keluar negeri.

Tampuk kepresidenan kosong, rakyat kemudian memilih Corazon Aquino (janda Benigno 'Ninoy' Aquino) sebagai presiden baru Filipina.

Tapi Corzaon juga menghadapi berbagai ancaman kudeta dan berulangkali kudeta kepadanya dilakukan namun belum berhasil.

Buntungnya lagi pemerintahan Corazon juga dirundung berbagai macam pemberontakan, jadi pemerintah melawan dua hal langsung yaki kudeta dan pemberontakan separatis.

Baca: Sebelumnya Girang, Ekspresi Jennifer Dunn Mendadak Jadi Sorotan Usai Divonis 4 Tahun Penjara

Tahun 1987 Filipina ketiban giliran menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-3.

Dalam KTT itu pemimpin-pemimpin negara di Asia Tenggara akan bertemu di Manila.

Halaman
123
Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved