Terungkap, Penyebab Penyakit Kusta Cukup Banyak di Tanjab Timur
Erna mengatakan penyakit kusta bisa diobati. Apalagi bisa terdeteksi sejak dini, dengan memberikan obat itu bisa sembuh.
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Zulkifli
TRIBUNJAMBI.COM, MUARASABAK - Jumlah pengidap penyakit kusta di Kabupaten Tanjabtim cukup tinggi. Sejak 2017 hingga Mei 2018, tercatat ada 35 kasus penyakit kusta ditemukan Dinkes Tanjung Jabung Timur.
Kepala Dinas Kesehatan Tanjung Jabung Timur, Ernawati, mengatakan pengidap penyakit kusta itu tersebar di beberapa kecamatan.
Tingginya angka pengidap penyakit kusta di Tanjabtim, karena stigma yang salah di masyarakat yang menganggap penyakit kusta sebagai penyakit kutukan. Akibatnya pengidap kusta enggan memeriksa dan mengobati penyakitnya.
"Sebenarnya itu yang harus diubah, padahal penyebab penyakit kusta ini disebabkan pola hidup yang tidak sehat dan bersih. Seperti jarang mandi dan tempat tinggal yang lembab," kata Erna, kepada tribunjambi.com,
Erna mengatakan penyakit kusta bisa diobati. Apalagi bisa terdeteksi sejak dini, dengan memberikan obat itu bisa sembuh.
"Kendala kita ini mereka tidak mau berobat. Awalnya dianggapnya hanya penyakit biasa, lama-lama semakin parah hingga berakibat cacat, tidak bisa bekerja lagi, makin mengendaplah di rumah," jelas Erna.
Penyakit Kusta sebenarnya bisa dicegah dengan pola hidup sehat. Penularan penyakit kusta pun terbilang lama.
"Penularannya sebenarnya tidak cepat, yang penting selalu menjaga kebersihan. Kontak fisik dengan pengidap kusta pun tidak apa-apa jika kita menjaga kebersihan badan kita," kata Erna.
Baca: Tenda Pedagang Masih Berdiri, Tapi Aktivitas Jual beli Sudah Tak Ada