Bantah Fadli Zon, PDIP: Jangan-jangan Kantor DPR Mau Dijadikan Sarang Oposisi
Ketua DPP PDI-P Hendrawan Supratikno mempertanyakan kritik Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon
TRIBUNJAMBI.COM- Ketua DPP PDI-P Hendrawan Supratikno mempertanyakan kritik Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon terkait Kantor Staf Presiden ( KSP) yang menjadi sarang Tim Sukses Presiden Joko Widodo.
"Saya justru jadi bertanya, jangan-jangan Pak Fadli mau menjadikan kantor DPR-nya jadi sarang oposisi," kata Hendrawan melalui pesan singkat, Kamis (24/5/2018).
Baca: Jadwal Semifinal Piala Thomas 2018, Indonesia vs China, Meredam Ambisi Tim Negeri Tirai Bambu
Baca: Diwajibkan Membayar Uang Pengganti Rp 66 Miliar, Novanto Bayar Pakai Cara Ini
Baca: Pemuda Hina Jokowi Tidak di Proses Pidana, Kenapa?
Ia pun menilai pernyataan Fadli tersebut berlebihan sebab kenyataannya KSP diisi dengan orang yang memahami lapangan dan mampu membahasakan program pemerintah dengan sederhana kepada masyarakat.

Baca: RUU Terorisme Rampung, TNI Lebih Leluasa, Apa Saja?
Baca: Tertangkap KPK, Ini yang dilakukan Ayah Agus Feisal, Marah?
Baca: Bupati Buton Selatan OTT KPK Jadi Tersangka, Uang yang Disita Bikin WOW!
Hendrawan mengklaim KSP justru lebih banyak diisi oleh akademisi dari pada politisi sehingga menurut dia pernyataan Fadli tidak benar.
"Yang sesungguhnya menjadi pusat timses (tim sukses) adalah parpol-parpol pengusung atau pendukung. Mesin-mesin politik mereka yang terus bergerak tanpa henti," lanjut dia.
Baca: Bupati Buton Selatan OTT KPK Jadi Tersangka, Uang yang Disita Bikin WOW!
Fadli sebelumnya meminta Kantor Staf Presiden (KSP) tak diisi para tim sukses Presiden Joko Widodo.
Hal itu disampaikan Fadli menanggapi direkrutnya politisi Golkar Ali Mochtar Ngabalin sebagai Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi KSP.
"Kalau (Ali Mochtar) Ngabalin kan Golkar pendukung pemerintah, silakan saja enggak ada masalah. Masalahnya jangan jadi tempat penampungan timses (tim sukses) dan menjadi mesin timses ke depan. Itu menurut saya tugas Presiden untuk mengawasi," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (24/5/2018).
Baca: Setellah 3 Bulan Menikah, Ini yang Dilakukan Personel Duo Ratu, Mengejutkan
Ia lantas mengkritik keberadaan KSP yang menurutnya tak ada dalam nomenklatur kelembagaan negara.
Bahkan, kata Fadli, kewenangan KSP yang meliputi pengawasan terhadap pembangunan prioritas yang dilakukan oleh pemritah, komunikasi politik, dan isu-isu strategis tumpang tindih dengan Sekretariat Kabinet dan Sekretariat Negara.
"Ini semangatnya berbeda dengan yang diinginkan Presiden untuk efisiensi birokrasi, dalam rangka itu harusnya KSP dihilangkan, dibubarkan, karena ini pemborosan anggaran dan tumpang tindih di dalam pekerjaan," ucap Fadli.
"Apalagi bisa saja ada abuse untuk konsolidasi, bukan untuk Presiden, tapi capres, menampung relawan dan lain-lain," lanjut Wakil Ketua DPR itu.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Politisi PDI-P: Jangan-jangan Fadli Zon Mau Jadikan Kantornya Sarang Oposisi", https://nasional.kompas.com/read/2018/05/24/22294571/politisi-pdi-p-jangan-jangan-fadli-zon-mau-jadikan-kantornya-sarang-oposisi.
Penulis : Rakhmat Nur Hakim
Editor : Diamanty Meiliana