Sebut Aksi Bom Surabaya Sebagai Pengalihan Isu dan Drama, Polisi Tangkap FSA

Polisi menciduk perempuan berinisial FSA usai menyebut tragedi serangan bom di Surabaya sebagai

Editor: rida
Polisi memeriksa seorang yang dicurigai membawa tas berisi bom di kawasan Mapolrestabes Surabaya, Jawa Timur, Senin (14/5/2018). sekitar pukul 08.50 WIB, menyebabkan 4 anggota polisi dan 6 warga terluka.(KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG) 

TRIBUNJAMBI.COM- Polisi menciduk perempuan berinisial FSA usai menyebut tragedi serangan bom di Surabaya sebagai pengalihan isu pemerintah.

Kabid Humas Polda Kalimantan Barat ,Kombes Pol Nanang Purnomo membenarkan bahwa FSA telah diamankan dari sebuah rumah kos, Jl Sungai Mengkuang, Desa Pangkalan Buton, Sukadana, Kayong Utara, Kalimantan Barat.

Kantor polisi diteror bom
Kantor polisi diteror bom (Kolase)

"Ya, benar. Kami amankan yang bersangkutan," ujar Nanang, ketika konfirmasi, Senin (14/5/2018).

Nanang menyebut FSA tengah diperiksa oleh petugas.

Baca: Singung Soal Artis yang Hijrah dan Ustaz Berpaham Radikal, Komika Uus Panen Bully-an

Baca: Lihat Bocah Bangun Usai Bom Polrestabes Surabaya, Roni Lekas Berlari dan Selamatkannya

Baca: (VIDEO) Juara Liga Dangdut Indonesia Selfi Asal Sulawesi Selatan Raih Rp 500 Juta

Nantinya kasus ini akan diserahkan penyidik Polres Kayong Utara kepada Polda Kalimantan Barat.

Dari tangan FSA, polisi menyita satu unit ponsel Samsung J3.

FSA pun terancam jerat Pasal 28 ayat 2 UU Informasi dan Transaksi Elektronik.

"Saat ini yang bersangkutan masih diperiksa. Kasusnya akan ditangani Polda Kalbar," kata Nanang.

"Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA)," imbuhnya.

Sebelumnya, FSA ditangkap pada Minggu (13/5/2018) pukul 16.00 WIB oleh personel Satuan Reskrim Polres Kayong Utara.

Baca: Jelang Puasa, Wabup Hilal Sidak Pasar Atas Sarolangun, Harga Terus Merangkak Naik

Baca: 75 Perkara Disidangkan Hari Ini di PN Jambi

Baca: BMKG Imbau Warga Provinsi Jambi Masih Waspadai Angin Kencang dan Tanah Longsor

Dalam akun Facebook-nya, FSA menulis status analisisnya, yaitu tragedi bom Surabaya adalah rekayasa pemerintah.

"Sekali mendayung 2-3 pulau terlampaui. Sekali ngebom: 1. Nama Islam dibuat tercoreng ; 2. Dana trilyunan anti teror cair; 3. Isu 2019 ganti presiden tenggelam. Sadis lu bong... Rakyat sendiri lu hantam juga. Dosa besar lu..!!!" tulis FSA, sebagaimana dikutip dari akun Facebook FSA.

FSA juga menulis status tragedi Surabaya sebuah drama yang dibuat polisi agar anggaran Densus 88 Antiteror ditambah.

"Bukannya 'terorisnya' sudah dipindahin ke NK (Nusakambangan)? Wah ini pasti program mau minta tambahan dana anti teror lagi nih? Sialan banget sih sampai ngorbankan rakyat sendiri? Drama satu kagak laku, mau bikin drama kedua," tulis FSA.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Polisi Ciduk Perempuan yang Sebut Bom Surabaya sebagai Pengalihan Isu, http://www.tribunnews.com/nasional/2018/05/15/polisi-ciduk-perempuan-yang-sebut-bom-surabaya-sebagai-pengalihan-isu.

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya

Editor: Dewi Agustina

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved