Tahukah Kamu Awal Mula Nama Bali Bisa Dikenal Dunia Luas? Hingga Dijuluki Pulau Dewata
Berbagai wisatawan dari seluruh penjuru dunia mengagumi keindahan Balidan berbondong-bondong datang untuk berlibur.
TRIBUNJAMBI.COM - Bali adalah pulau di Indonesia bagian tengah yang terkenal sebagai tempat wisata yang indah.
Berbagai wisatawan dari seluruh penjuru dunia mengagumi keindahan Balidan berbondong-bondong datang untuk berlibur.
Mereka begitu menyukai berwisata ke Bali sehingga mereka terus singgah di sana.
Bagaimana sejarahnya, sampai Bali terkenal di dunia?
1. Masa Penjajahan Belanda
Sampai pada awal abad ke-20, Bali masih ditaklukan secara penuh oleh Belanda.
Saat itu, banyak orang dari Eropa datang. Hal ini menjadi tonggak awal masuknya wisatawan.
Pada tahun 1920-an kapal dagang Belanda KPM (Koninklijke Paketcart Maatsckapy) datang ke Indonesia dan singgah di pelabuhan Buleleng Bali dengan membawa rombongan turis dari Eropa.
Baca: 5 Zodiak yang Rejekinya Mengalir Deras di Bulan Mei 2018
Awalnya rute pelayaran kapal ini adalah untuk berdagang, tetapi karena banyaknya permintaan untuk singgah di pelabuhan Buleleng, maka jalur pelayaran ini diubah menjadi Bali Express.
Hal ini juga mendorong dibukanya perwakilan resmi urusan pariwisata pertama di Bali bernama "Official Tourist Buerau" pada 1924.
2. Seniman Luar Negeri
Bali tidak saja kedatangan orang asing sebagai pelancong, namun tak sedikit pula para pemerhati dan penekun budaya yang datang untuk mencatat keunikan seni budaya Bali.
Dr Gregor Krause yang ditugaskan langsung oleh Pemerintah Kolonial untuk mendokumentasikan Pulau Bali melalui foto dan buku.
Miguel Covarrubias dengan bukunya The Island of Bali tahun 1930. Mrs Menc (Ni Ketut Tantri) dengan bukunya Revolt In Paradise, juga yang paling dikenal adalah Walter Spies, salah satu pencipta Tari Kecak bersama Rudolf Bonnet, I Gusti Nyoman Lempad, Tjokorda Gde Agung Sukawati, Le Mayeur, dan Antonio Blanco.
Baca: Masalah Jarak Pandang, Penerbangan Dari dan Menuju Kendari Alami Delay
Beberapa dari mereka menetap dan menganggap Bali sebagai rumah mereka.