Rombongan Petani Desa Tuo Ilir Datangi Kantor PT PHK, Minta Kejelasan dari Perusahaan

"Masak sawit sewaktu masih mudo hasilnyo tinggi, sekarang sudah memasuki panen raya hasilnyo kok sudah sedikit," kata Sulaiman.

Penulis: Heri Prihartono | Editor: Duanto AS
zoom-inlihat foto Rombongan Petani Desa Tuo Ilir Datangi Kantor PT PHK, Minta Kejelasan dari Perusahaan
Tribun Jambi
Ilustrasi.

Laporan Wartawan Tribun Jambi Heri Prihartono

TRIBUNJAMBI.COM, MUARA TEBO - Sejumlah petani Desa Tuo Ilir yang tergabung dalam Koperasi Dusun Tunas Muda, mendatangi kantor afdeling V PT Persada Harapan Kahuripan (PHK) , Jumat (11/5).

Aksu petani itu terkait bagi hasil dengan perusahaan dan permintaan agar petugas keamanan bertindak tegas untuk pengamanan terhadap buah kelapa sawit yang sering hilang.

Seorang petani Desa Tuo Ilir, Sulaiman, mengatakan saat tanaman kelapa sawit masih muda sistem bagi hasilnya dinilai masih wajar. Sekarang sawit sudah memasuki masa panen raya akan tetapi bagi hasilnya mulai membuat petani tak puas.

"Masak sawit sewaktu masih mudo hasilnyo tinggi, sekarang sudah memasuki panen raya hasilnyo kok sudah sedikit," kata Sulaiman.

Selain itu, penyerahan lahan ke pihak perusahaan pada tahun 2008 hingga 2018 sebanyak belum di 1.800 hektare, sementara itu, untuk yang bagi hasil baru ada sekitar 400 hektare. Sedangkan petani mendapatkan hasil Rp 25.000 hingga Rp 48.500 per bulan.

Baca: Fakta Yang Bikin Bangga, Briptu Fandi Setyo Nugroho Ternyata Alumni UGM

Baca: Jelang Final Champions, Ini Kalimat Dari Presiden Kehormatan Real Madrid Yang Remehkan Liverpool

Baca: Sekda Imbau Masyarakat Agar Tak Buka Lahan dengan Cara Pembakaran

"Sudah hampir 10 tahun petani masih menderita, kalau seperti ini terus, macam mano petani mau merasakan hasil yang sempurna," ungkap Sulaiman.

Selain menanyakan hasil petani, puluhan petani yang mendatangi kantor perusahaan tersebut pertanyakan hasil laporan manajemen BAP. Seperti apa tindak lanjut pihak keamanan perusahaan terkait oknum yang mencuri buah kelapa sawit pada 18 April 2018.

"Apapun hasilnya, biar petani puas, akan tetapi kami tidak belum bisa bertemu langsung dengan pihak perkebunan," kata Sulaiman.

Sementara itu, Kepala Keamanan PT PHK Group, Nafiz, membantah adanya intimidasi terhadap pihak manapun. Di hadapan para petani, dia membeberkan bukti laporan yang sudah masuk ke penegak hukum.

"Iya kalau masalah proses hukum sudah kita laporkan ke pihak yang berwajib, sekarang juga lagi proses, sampai anak cucunya hukum tetap berjalan," jelas Nafiz.

Baca: Perbedaan Hubungan Mahathir Mohamad dengan Soekarno dan Soeharto, Ternyata Begini

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved