Kapolri Tito Karnavian Ungkap Fakta Usai Rusuh Mako Brimob 'Saya Baru Tahu Ini Sangat Sumpek Sekali'

Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengungkapkan upaya peringatan untuk menyerahkan diri kepada

Editor: rida
(KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG )
Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian. 

TRIBUNJAMBI.COM- Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengungkapkan upaya peringatan untuk menyerahkan diri kepada 156 narapidana teroris yang mengamuk di Mako Brimob, Depok, Jawa Barat sejak Selasa (8/5/3018) malam berhasil lantaran ada perpecahan di kubu mereka.

Menurut Kapolri, kubu narapidana teroris terbelah dua yakni pihak yang mendukung kekerasan kepada kepolisian dan pihak yang menolak.

"Sebenarnya ada perpecahan di kubu napiter yaitu mereka yang mendukung tindak kekerasan tapi sebagian menolak," kata Kapolri usai meninjau Mako Brimob di Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Kamis (10/5/2018).

Dari situ, kepolisian melihat ada peluang untuk memberikan peringatan agar para narapidana teroris menyerahkan diri.

Baca: Kejadian Mako Brimob, Kisah Istri Aipda Denny yang Menangis oleh Dendang Papah Kerja, Mamah Kerja

Baca: Napi Teroris yang Tewas Itu Hendak Rampas Senjata Petugas, 4 Fakta Ini Ungkap Sosok Dia Sebenarnya

Baca: Tanggapi Tragedi Mako Brimob, Politisi Partai Keadila Sejahtera Ini Salahkan Presiden

"Peringatan kami berikan sampai Kamis pagi ini,” ujar Tito.

Tito Karnavian menjelaskan bahwa tindakan yang dilakukan itu sudah sesuai dengan hukum hak asasi manusia internasional.

Karena dalam operasi tersebut kepolisian dihadapkan pada dua situasi.

"Membebaskan sandera, kemudian meminimalisir korban dari pihak penyandera agar bisa diproses hukum,” katanya.

Kalau sandera bisa dibebaskan, separuh dari operasi bisa dikatakan sukses.

Baca: Bocor! Video Iqbaal Dilan Ramadhan di Kasur Bareng Bule, Netter Kaget Saat Kamera Sorot ke Bawah

Baca: Kejadian Mako Brimob Kapolri Akui Tak Langsung Perintah Penyerbuan. Ini Pertimbangnnya

Baca: Nusakambangan Tampung 145 Napi dari Mako Brimob Mereka Ditempatkan di Lapas High Risk Security

"Dan alhamdulillah sandera bernama Brigadir Iwan Sarjana berhasil dibebaskan pukul 00.00,” ujarnya.

Sembari memberikan peringatan kepada narapidana teroris, Kapolri juga menginstruksikan pengepungan terhadap posisi napiter yang menguasai tiga blok di Rutan Mako Brimob.

Pengepungan disiapkan sebagai rencana B jika peringatan tidak diindahkan.

"Alhamdulillah mereka pada Kamis pagi menyerahkan diri,”ucapnya.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved