Dari Gagal Hingga Sukses, Berbagi dengan Pegiat Ekonomi Kreatif Bungo
“Tujuannyo untuk mengunpulkan anak-anak kreatif bungo yang ga tahu wadah dan tempat sharing...."
Penulis: Jaka Hendra Baittri | Editor: Duanto AS
Beberapa orang tampak fokus membicarakan sebuah kaus yang dibentang di meja, sementara banyak orang berada di hadapan mereka. Ternyata itu merupakan acara berbagi pengalaman dan ilmu di Coffee for Creavity, yang menjadi wadah berkumpulnya komunitas seni, musik da fotografi di Bungo.
LUKMAN mengacungkan jarinya dan bertanya, bagaimana proses kreatif tiga kawannya yang bernama Putra, Ferry dan Gunawan.
“Apa pernah ada gagalnya sama yang dijual sekarang,” katanya, bertanya.
Putra yang menjual jasa pembuatan sketsa wajah menjawab, belum pernah, ketika menjualnya. “Sebab sebelum-sebelumnya sudah dicoba di kertas dulu,” ujarnya.
Dia mengatakan selama ini sosial media jadi tempatnya berbagi dan menjual jasanya. “Di sosial media jualnya, melalui instagram misalnya,” kata Putra yang saat itu menggunakan topi hitam.
Baca: Utang DPRD Merangin Bertambah Lagi, Putusan Pengadilan Negeri Sudah Keluar
Baca: Cara Mudah Jual Racun Kalajengking, Ternyata Banyak Laboratorium Membutuhkan
Selain itu, dia pernah membuat karya dan diberikan ke Ustaz Abdul Somad (UAS) saat datang ke Bungo. “Kasih ke dia langsung biar dia punya cerita yang buat itu ada di Bungo,” katanya.
Selain itu ada pula Ferry yang memunyai usaha kaus custom bernama Tak-Kok-Tang alias singkatan dari minta rokok sebatang, juga menjawab hal yang kurang lebih sama.
Gunawan mengatakan kadang menggunakan media gambar yang berbeda. Dia juga menjual sketsa yang tak hanya di kertas tapi juga di kayu, sama halnya seperti Putra yang menjual sketsanya yang menggunakan media talenan.
Setelah itu mereka memberikan workshop di depan pengunjung kafe Brother Coffee Muara Bungo. Kebetulan Putra, Ferry dan Gunawan adalah pemateri dalam acara ini. Mereka datang diskusi dan langsung mempraktikkan.
Ketiga Pegiat ekonomi kreatif Bungo ini berkumpul berbagi pengalaman dan ilmu di Coffee for Creavity, pada Rabu (9/4) di kafe Brother Coffee. Abraham atau Abrai yang merupakan ketua panitia mengatakan acara ini adalah wadah berkumpulnya komunitas seni, musik dan fotografi di Bungo.
“Tujuannyo untuk mengunpulkan anak-anak kreatif bungo yang ga tahu wadah dan tempat sharing. Ada anak-anak band, anak seni, fotografi dan lainnya,” katanya.(jaka hendra baittri)
Baca: Pakai Belut Supaya Kelihatan Perawan, Ini Cara Jaringan Prostitusi Kadali Korban