1,5 Ton Untuk Ramadan dan Lebaran Bungo, Ini Perbedaan Daging Beku dan Daging Biasa
“Untuk harga tetap, harga selama 2018 tetap di Rp 80 ribu per kilo,” katanya.
Penulis: Jaka Hendra Baittri | Editor: Duanto AS
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Jaka HB
TRIBUNJAMBI.COM, MUARA BUNGO - Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divre Wilayah Bute (Bungo Tebo ) menyiapkan 1,5 ton daging beku menjelang Ramadan dan Lebaran.
“Kalau kita dari awal 2018 sampai kini sudah menghabiskan 1,5 ton daging sudah terjual,” kata Alfet Raymon, Kasi Komersial Bulog Subdivre Muara Bungo, Kamis (9/5).
Alfet mengatakan pihaknya juga bersiap. “Untuk menghadapi puasa dan lebaran kita juga menyediaan 1,5 ton lagi, itu bisa kita datangkan dari jambi, karena kita tidak punya penyimpanannya, jadi masih menggunakan gudang divre Jambi,” katanya.
“Untuk harga tetap, harga selama 2018 tetap di Rp 80 ribu per kilo,” katanya.
Daging kerbau ini diimpor dari India. Selain itu daging beku dijual lebih murah.
“Di pasaran daging harganya kan 110 sampai 120 sedangkan daging beku kita ini di patok harganya Rp 80 ribu per kilo karena beku. Bedanya kan cuma prosesnya aja. Kalau daging segar kita belanja sampai di rumah bisa diolah, kalau daging beku disegarkan lagi, dari beku disegarkan lagi sudah lembut baru diolah,” katanya.
Alfet mengatakan terkait higienis, daging beku terasuk higienis. “Karena kalau daging segar begitu dipotong atau diolah, kemudianbaru dijual ke pasar,” katanya.
Baca: 3.547 KK di Sarolangun Belum Terima KPM, Ternyata Ini Penyebabnya