Pengumuman Kelulusan SMA
Pengumuman Kelulusan SMA - Kadisdikbud Sarolangun Sampaikan Imbauan
Jelang pengumuman kelulusan siswa SMA dan SMK pada Rabu (2/5) besok, pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud)
Penulis: Teguh Suprayitno | Editor: Fifi Suryani
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Teguh Suprayitno
TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Jelang pengumuman kelulusan siswa SMA dan SMK pada Rabu (2/5) besok, pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Sarolangun, melarang siswa SMA dan SMK di Sarolangun corat-coret seragam dan melakukan konvoi untuk merayakan kelulusan.
"Kami melarang siswa melakukan corat-coret seragam saat pengumuman kelulusan nanti. Lebih baik seragamnya disumbangkan ke anak yang membutuhkan," Kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Lukman, Senin (1/5).
Baca: Enam Tahun Jalan Wisata Air Panas dan Air Terjun Sungai Medang Rusak Parah
Selain melarang corat-coret seragam, Lukman juga mengimbau para siswa tidak melakukan konvoi menggunakan sepeda motor untuk merayakan kelulusan. Menurutnya, konvoi menggunakan sepeda motor dapat membahayakan keselamatan para siswa dan mengganggu arus lalu lintas.
“Kami juga sudah memberi imbauan ke para kepala sekolah agar melarang siswanya melakukan corat-coret seragam dan konvoi saat pengumuman kelulusan. Kepala sekolah dan guru kami minta ikut mengawasi siswanya,” katanya tegas.
Perlu diketahui, sesuai jadwal pengumuman kelulusan siswa SMA dan SMK akan dilaksanakan pada 2 Mei 2018. Pengumuman kelulusan siswa SMA dan SMK akan dipublikasikan lewat situs di masing-masing sekolah. Selain itu, para siswa juga dapat melihat pengumuman kelulusan di situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Sebelumnya, para siswa SMA dan SMK di Kabupaten Sarolangun sudah selesai mengikuti ujian nasional berbasis komputer (UNBK) beberapa waktu lalu. Pelaksanaan UNBK tingkat SMA dan SMK di Sarolangun berjalan lancar.
Baca: Didampingi Anggota DPRD, 80 Warga SAD di Kecamatan Bathin VIII Antusias Bikin KK dan KTP
Baca: Bungo Masih Kekurangan Guru, di Limbur Ada Sekolah Hanya 1 Guru Merangkap Kepala Sekolah