Jembatan 64 Meter Di Desa Kuala Dendang Kerap Makan Korban, Penyebabnya Mengejutkan
"Kalau motor sering jatuh. Cemano idak jatuh, jembatan tu cumo mengandalkan papan duo keping, itu pun..."
Laporan Wartawan Tribun Jambi Zulkifli
TRIBUNJAMBI.COM, MUARA SABAK - Jembatan penghubung antara Dusun Makmur dan Dusun Indah, Desa Kuala Dedang, Kecamatan Dendang, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, kondisinya memprihatinkan.
Banyak pengguna jalan terjatuh saat melintasi jembatan yang sebenarnya sudah tidak layak dilalui.
Jembatan semipermanen sekira 64 meter itu, lantainya sudah banyak yang berlubang. Hal itu yang membuat pengguna jalan kerap jatuh saat melintas di jembatan.
"Kalau motor sering jatuh. Cemano idak jatuh, jembatan tu cumo mengandalkan papan duo keping, itu pun sudah lapuk. Apolagi kalau pas hujan agak licin itu yang sering orang jatuh," kata M Hayat, warga RT 01, Dusun Makmur, Desa Kuala Dendang, kepada tribunjambi.com pada Senin (30/4) .
Yang lebih memperihatinkan, kata Hayat, rasuk dari jembatan yang menggunakan konstruksi beton, sudah menimbulkan keretakan di beberapa titik. Hal itu juga yang kini menjadi kekhawatiran warga.
Baca: Astaga, Dua Begal yang Tertangkap Ternyata Residivis
Baca: Kapolres: Dalam Waktu Dekat Akan Tutup Tambang Minyak Ilegal
Warga khawatir jembatan sewaktu-sewaktu ambruk dan menimbulkan korban jiwa.
"Yang parahnyo lagi rasuk jembatan tu sudah banyak yang retak. Takutnyo pas ado yang lewat jembatan roboh, karena sudah dak mampu lagi menahan beban. Apolagi jembatan kito nih tau dewek lah anak-anak sekolah ramai lewat di jembatan tu," ucapnya.
Senada dikatakan Rosmanidar, warga RT 02, Dusun Makmur, Desa Kuala Dendang, yang pernah terjatuh karena terperosok ke uobang. Padahal, waktu itu dia hanya berjalan kaki saat melewati jembatan.
"Waktu itu, saya mau ke Dusun Indah. Pas lewat jembatan, saya terjatuh karena kaki saya masuk ke lubang. Sebenarnya, saya takut untuk lewat di jembatan itu, cuma karena merupakan jalan terdekat kalau mau ke Parit 13, ya mau tidak mau terpaksa lewat juga," ujarnya.
Pemerintah diharapkan segera memperbaiki jembatan, karena kondisi jembatan membahayakan dilalui, warga sekitar maupun pengguna jalan lain.
"Ya, kalau harapan kami jembatan ini bisa cepat diperbaiki, karena sudah sangat membahayakan," kata Jono.
Untuk diketahui, jembatan semi permanen berlantai papan berkonstruksi tiang dan rasuk beton itu, dibangun pada 2011, menggunakan dana PNPM Mandiri Pedesaan.