RSUD Tanjabtim Banyak Tangani Penyakit Hipertensi, Ini Penyebab Utamanya
Penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi menjadi penyakit yang masuk dalam urutan ke empat terbanyak yang ditangani
Penulis: Zulkipli | Editor: Fifi Suryani
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Zulkifli
TRIBUNJAMBI.COM, MUARASABAK - Penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi menjadi penyakit yang masuk dalam urutan ke empat terbanyak yang ditangani pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nurdin Hamzah Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Berdasarkan data yang dirilis pihak RSUD Nurdin Hamzah, sepanjang tahun 2017 sebanyak 325 kasus hipertensi masuk dan ditangani pihak RSUD.
Baca: Ketua DPRD Sungai Penuh Minta Pengawas UN Jaga Integritas
Angka itu, dibawah Penyakit Paru Ofstrufsi Kronis (PPOK), Dispepsia atau penyakit perut, dan TB paru yang masuk urutan satu dua dan tiga daftar penyakit tertinggi.
Direktur Rumah Sakit Nurdin Hamzah, Nasrul Plani, saat dikonfirmasi Tribunjambi.com, mengatakan, meski termasuk penyakit yang tidak menular, angka pengidap Hipertensi di Kabupaten Tanjung Jabung Timur masuk dalam kategori tinggi.
"Ini cukup tinggi, dan terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Bahkan sudah ada yang meninggal dunia. Di tahun 2018 ini saja sudah puluhan. Ini menjadi perhatian Dinas Kesehatan," kata Nasrul pada Senin (23/4).
Dijelaskan Nasrul, tingginya angka pengidap Hipertensi di Kabupaten Tanjung Jabung Timur ini diakibatkan pola makan masyarakat yang kurang baik serta minim olah raga.
"Selain itu kan daerah kita ini pesisir, makanan banyak sea food. Konsumsi sea food berlebihan itu bisa menyebabkan tekanan darah tinggi. Apalagi malas berolah raga," ungkap Nasrul.
Dilanjutkan Nasrul, rerata pengidap Hipertensi yaitu masyarakat yang berada di usia 40 tahun ke atas, dan tidak menutup kemungkinan umur dibawah itu juga ada.
Baca: Rastra Belum Sentuh Warga SAD
Baca: Pengangkut Kayu Ilegal Ditangkap di Bungo, Gunakan Dokumen Palsu
"Kalau sudah terkena, apalagi sampai Struk penanganan untuk kembali pulih itu sulit dan butuh waktu yang lama. Karena perawatanya harus di fisiotrapi," ujar Nasrul.
"Jadi sejak dini kita harus menjaga pola makan yang sehat, agar tidak terkena," tambah Nasrul.