Bambang Irawan Bilang Masyarakat Banyak Kehilangan Sumber Daya Genetik, Ini Penyebabnya

Di Jambi sangat sulit kita menemui hutan tropis dataran rendah yang cukup bagus......

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Duanto AS
Tribun Jambi/Darwin Sijabat
ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Darwin Sijabat

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Dampak perambahan hutan terasa kepada kehidupan manusia. Selain itu, masyarakat akan banyak kehilangan sumber daya genetik, flora dan fauna.

Beberapa kajian menunjukkan ada tren peningkatan bencana alam akibat rusak ekosistem.

"Hutan berfungsi untuk menjaga hidrologi air, erosi dan lain sebagainya," tutur Bambang Irawan, Dekan Fakultas Kehutanan, Universitas Jambi, kepada tribunjambi.com, Jumat (13/4).

Satu di antara manfaat hutan tropis adalah sebagai sumber keberagaman terbesar. Di Jambi sangat sulit kita menemui hutan tropis dataran rendah yang cukup bagus.

Dampak yang lain adalah masyarakat akan banyak kehilangan sumber daya genetik, flora dan fauna. Kemungkinan, dari sekian banyak dan sebagian besar mungkin tidak kita kenal namun sudah musnah. Belum lagi berbicara tentang pelepasan karbon, kualitas lingkungan, konflik dengan satwa dan lain sebagainya.

Menurut Bambang, mungkin saat ini belum kita ketahui manfaatnya. Suatu saat nanti mungkin memberikan manfaat yang besar bagi kemaslahatan umat manusia.

Direktur Perhimpunan Hijau, Ferri Irawan, menyampaikan kekhawatirannya akan hutan Jambi.

"Dari 2,1 juta hektare belum bisa terhitung berapa jumlah yang mengalami kerusakan. Di luar Taman nasional, paling ada sekitar1 juta hektare sisanya," katanya.

Penyebabnya berkaitan dengan prestasi ataupun pengurangan maanfaatnya. Ada yang memanfaatkannya menjadi kebun, perambahan dan illegal loging.

Sebagaimana mestinya hutan dapat dikembalikan fungsi apabila melakukan tebang pilih. Hutan yang layak tebang harus segera dilakukan penanaman.

Pemerintah harus bekerja sama dengan semua pihak untuk melihat hutan menjadi bagian dari masa depan. Melibatkan masyarakat disekitar hutan untuk mengelola agar selamat. Pemerintah harus adil juga melihat kebutuhan masyarakat, misalnya ada masyarakat yang benar-benar nyata ingin berkebun dan ada yang mengorganisir orang untuk membuat kebun.

"Hal itu dapat dideteksi, agar tak ada ruang kosong yang tidak diawasi dan dijaga dengan baik. Intinya perlu ketegasan pemerintah," katanya.

Untuk menjaga kawasan hutan, semua pihak baik pemerintah, pengusaha dan masyarakat harus mempunyai komitmen untuk menjaganya. Pemerintah harus menindak tegas terhadap perambah hutan karena ini berkaitan dengan kepentingan bersama.

Baca: Ikuti! Pelayanan Perekaman E-KTP di Lapangan Kantor Gubernur, 17-19 April

Baca: Jika Tidak Ada lbu, Maka Nenek, atau Tante Dapat Menjadi Penerima Bantuan

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved