Mahal! Alat Sensor Asap di Hotel-hotel di Kuala Tungkal Masih Langka
Alat sensor asap di hotel-hotel di Kuala Tungkal masih langka. Alat sensor asap dinilai masih terlalu mahal untuk hotel kelas melati
Penulis: Hendri Dunan | Editor: Fifi Suryani
Laporan wartawan Tribunjambi.com, Hendri Dunan Naris
TRIBUNJAMBI.COM, TUNGKAL - Alat sensor asap di hotel-hotel di Kuala Tungkal masih langka. Alat sensor asap dinilai masih terlalu mahal untuk hotel kelas melati yang ada di Kuala Tungkal.
Beberapa manajemen hotel di Kuala Tungkal ketika di konfirmasi Tribun masih belum memiliki alat sensor asap. Keberadaan alat tersebut dinilai masih terlalu mahal.
"Hotel kami tidak memiliki alat sensor asap. Itu terlalu mahal. Kami cuma punya racun api," ungkap Apriansyah, Resepsionis Hotel Ar-riyadh Kuala Tungkal, Rabu (11/4).
Baca: Pemkab Lakukan Pendampingan Terhadap Anak Korban Kekerasan Seksual
Hal senada juga diungkapkan oleh Ardiyansah, manajer hotel Rivoli Kuala Tungkal. Bahwa mereka juga tidak menggunakan alat sensor asap tersebut. Dirinya juga mengatakan bahwa alat tersebut cukup mahal.
"Alat sensor asap itu terlalu mahal. Cukup baik sebenarnya, tapi mahal," ungkap Ardiyansah.
Untuk hotel di Tanjab Barat sendiri diakui oleh Ardiyansah yang juga sekretaris organisasi pengusaha perhotelan di Tanjab Barat mengatakan bahwa kelas hotel yang ada hanya melati. Alat pemadam kebakaran yang dimiliki berupa apar atau racun api dan pompa air.