Butuh Rp 30 Miliar, Pemkab Sarolangun Harapkan Bantuan Pusat Untuk Bangun Pasar Atas
Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Perindustrian, Perdagangan UKM dan Koperasi Kabupaten Sarolangun, Amin Faisal
Penulis: Teguh Suprayitno | Editor: Fifi Suryani
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Teguh Suprayitno
TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Perindustrian, Perdagangan UKM dan Koperasi Kabupaten Sarolangun, Amin Faisal mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan terkait rencana renovasi Pasar Atas Sarolangun oleh Pemerintah Daerah Sarolangun.
Ia memperkirakan Pemda Sarolangun butuh setidaknya Rp 30 miliar untuk merenovasi pasar atas. Namun, menurutnya kondisi keuangan APBD Sarolangun yang minim akan sulit untuk mendanai sendiri biaya rehab pasar atas. Oleh karenanya pihak Disperindagkop Sarolangun akan meminta bantuan pemerintah pusat.
Baca: Warga Sungai Penuh Sorot Pengerjaan Jalan dengan Tambal Sulam
"Itu perkiraan gambar lama sekitar Rp 30 miliar, dengan kondisi APBD kita pasti nggak sanggup kan makanya kita akan minta tolong pemerintah pusat untuk pembangunan pasar atas Sarolangun, " katanya belum lama ini.
Sejak 2011 hingga 2018 ini, total pembangunan pasar yang dibangun Pemerintah Sarolangun lewat dana APBD dan DAK mencapai 40 pasar. Pada 2018 ini, Pemda Sarolangun menganggarkan Rp 5,2 miliar lewat dana DAK untuk pembangunan pasar tahun 2018. Anggaran ini, kata Amin digunakan untuk pembangunan pasar di Desa Pematang Kulim, Desa Mentawak Baru, Desa Sungai Baung, Desa Semaran dan kelurahan Pauh.
Amin mengatakan penentuan lokasi pasar yang dibangun telah sesuai permintaan pihak desa. Pihak Disperindag katanya hanya mengawal proposal pembangunan pasar yang diajukan desa sampai ke pihak pusat.
Saat ini, rencana pembangunan lima pasar baru tersebut telah sampai tahap perencanaan. “Kita mulai teken kontrak perencanaan penunjukkan langsung awal April,” katanya.
Pembangunan pasar ini ditargetkan rampung pada akhir 2018. Kata Amin, pembangunan pasar di Sarolangun tersebut sebagai pelaksanaan nawacita Presiden Jokowi yang menargetkan akan membangun sejuta pasar tradisional.
Baca: Ratusan KWH Meter Pelanggan Menunggak Dibongkar PLN
Baca: Zainal-Arsal Langsung ke Lokasi Kebakaran Kayu Aro
Beberapa pasar yang telah dibagun namun terbangkalai. Menurutnya hal itu dikarenakan kondisi bangunan pasar tidak sesuai dengan keinginan pedagang. Akan tetapi pembangunan pasar lanjut Amin harus sesuai dengan juknis yang diberikan pemerintah pusat.
“Pembangunan pasar itu harus mengacu pada juknis pusat tidak bisa berdasarkan keinginan atau kebutuhan para pedagang,” terangnya.