Divonis Dokter Hidupnya 18 Bulan Lagi, Beralih Gunakan Minyak Ganja, Pria Ini Rasakan Dampaknya

TRIBUNJAMBI.COM - Ganja memang berkhasiat juga untuk obat, namun penggunaannya harus dengan resep dan pengawasan dokter.

Meski begitu, tetap saja ganja bila digunakan serampangan akan membahayakan, terutama membuat penggunanya ketagihan.

Karena banyaknya bahaya negatif ganja, dibanding manfaatnya, di banyak negara, ganja dilarang untuk dikonsumsi.

Toh kisah sukses orang-orang yang menjadi sembuh karena ganja terus bermunculan.

Salah satunya dialami oleh David Hibbitt.

Dia didiagnosis dengan wasir, lalu diagnosis diubah menjadi kanker usus. Ini telah menyebar ke sistem getah beningnya dan paru-parunya.

Pada saat ketahuan, Hibbitt diberi waktu delapan belas bulan hingga lima tahun untuk hidup.

Dia menjalani pengobatan konvensional, operasi, kemoterapi, dan radiasi dan merasa mengerikan. Dia diberitahu bahwa kankernya bersifat mematikan.

David memiliki banyak hal untuk dijalani: pasangan yang penuh cinta dan putra, teman-teman, dan keluarga yang memberikan dukungan.

Ketika dihadapkan dengan kematiannya, dia mulai meneliti penggunaan ganja sebagai pengobatan kanker usus.

Dia skeptis dan khawatir tentang menggunakan tanaman yang tetap ilegal di Inggris tetapi dalam pandangannya, tampaknya tidak ada gunanya dan tidak perlu menghabiskan akhir hidupnya dalam kesakitan.

Dimulai dengan dosis kecil, Hibbitt mulai meminum minyak ganja saat menjalani kemoterapi.

Dia merasa lebih baik segera dan makan dan tidur nyenyak — langkah penting bagi siapa pun yang berjuang melawan penyakit.

Rasa sakitnya hilang. Setelah beberapa waktu.

Ia menghentikan kemoterapi dan menggunakan minyak ganja secara eksklusif dalam perawatannya untuk kanker usus.