Tim Cek Puluhan Rumah Warga yang Retak, Hasilnya Tunggu 1 Bulan Lagi
Beberapa waktu lalu, warga Desa Limbur Merangin melaporkan bahwa puluhan rumah mengalami keretakan.
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Herupitra
TRIBUNJAMBI.COM, BANGKO - Untuk membuktikan penyebab retaknya puluhan rumah warga di Desa Limbur Merangin, Kecamatan Pamenang, Kabupaten Merangin, tim teknis turun ke lokasi. Namun, hasilnya belum bisa dibeberkan saat ini, karena baru bisa diketahui sekira satu bulan kemudian.
Informasi yang didapatkan, tim teknis turun didampingi Komisi III DPRD Merangin dan Asisten II Setda Merangin, Arwan, Selasa (6/3).
Untuk diketahui beberapa waktu lalu, warga Desa Limbur Merangin melaporkan bahwa puluhan rumah mengalami keretakan. Diduga, keretakan akibat aktivitas mobil CPO PT Sumber Guna Nabati (Sugun) yang melintas di jalan desa tersebut.
Baca: Ini Kode yang Digunakan Anggota Dewan Provinsi Jambi Saat Minta Jatah, Ada Hujan Merata Tidak
Baca: Ingin Eksis dan Ngetop di Sosmed, Siswi Cantik Ini Joget di Kelas Sambil Pegang Benda Ini
Ketua Komisi III DPRD Merangin, Badri Husin, menyebutkan dari hasil pengecekan yang mereka lakukan bersama tim teknis, memang ditemukan rumah warga yang retak. Namun, untuk memastikan apakah disebabkan karena dilewati oleh mobil CPO perusahaan, pihaknya belum bisa menyimpulkannya.
“Pengecekan di lapangan, benar ditemui ada kerusakan rumah yang dialami masyarakat Limbur Merangin. Berdasarkan laporan warga ada 39 rumah, dari enam sampel yang kita ambil semua kita temui memang ada kerusakan,” kata Badri Husin.
Apakah benar kerusakan akibat karena aktivitas kendaraan perusahaan? Badri menyebutkan pihaknya masih menunggu hasil kajian secara teknis yang diberi tenggat waktu paling lama satu bulan.
“Penyebab kerusakan oleh mobil perusahaan atau tidak, Instansi teknis yang menentukan, apakan akibat kendaraan atau kontruksi rumah yang tidak sesuai standar teknis. Untuk hasil dari tim kita kasih tempo sebulan,” ungkapnya.
Senada dijelaskan Asisten II Setda Merangin, Arwan. Menurutnya,semua rumah yang dilakukan pengecekan, memang mengalami kerusakan sesuai yang dilaporakan masyarakat setempat.
“Yang jelas rumah memang banyak yang rusak, dari sampel yang kita cek semua retak. Cuma apakah diakibatkan oleh kendaraan perusahaan PT Sugun, masih kita teliti,” jelas Arwan.
Berdasarkan informasi dari pemilik rumah bahwa puluhan rumah warga mulai mengalami keretakan sejak adanya aktivitas PT Sugun dalam dua tahun terakhir. Kondisi ini tidak dikeluhkan warga sebelum perusahaan ini beroperasi.
Sebelumnya, Mill Manager PT Sugun, Zulfikar, Agus Barus, mengatakan bahwa penyebab keretakan rumah warga perlu dikaji terlebih dahulu. Jika memang disebabkan aktivitas perusahaan, maka mereka siap menindaklanjutinya.
Baca: VIDEO: Hujan Petir di Bungo Makan Korban Dua Anak, Seorang Meninggal
Baca: BREAKING NEWS: Supriono: Uang Ketok Palu Jadi Tradisi di DPRD, Setiap Tahun Ada