Sudah Telan Anggaran Rp20 Miliar, Pembangunan RS Khusus Dilanjutkan
Pembangunan Rumah Sakit (RS) Khusus Kota Sungai Penuh hingga saat ini pekerjaan terus dilaksanakan oleh Pemkot Sungai Penuh
Penulis: hendri dede | Editor: Fifi Suryani
TRIBUNJAMBI COM, SUNGAIPENUH - Pembangunan Rumah Sakit (RS) Khusus Kota Sungai Penuh hingga saat ini pekerjaan terus dilaksanakan oleh Pemkot Sungai Penuh dengan menggunakan APBD. Pemkot melalui Dinas Pekerjaan Umum tahun 2018 kembali menganggarkan dana untuk kelanjutan pembangunan Rumah Sakit (RS) Khusus di Kota Sungaipenuh.
Informasi yang dihimpun pembangunan RS Khusus Stroke di Desa Sungai Ning ini sejak awal sampai tahun ini telah menelan dana lebih Rp20 miliar. Namun hingga saat ini belum rampung dikerjakan.
Baca: Diniatkan Untuk Biaya Kuliah Anak, Empat Ekor Sapi Milik Warga Jaluko Keburu Mati Disambar Petir
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Sungaipenuh, Martin mengatakan bahwa pada tahun ini pihaknya kembali akan melanjutkan pembangunan RS Khusus Stroke Sungaipenuh. “Tahun ini kita anggarkan kurang lebih Rp 8 miliar untuk pembangunan ruang inap, sedangkan untuk bangunan utama dan IGD sudah selesai kita kerjakan tahun kemarin,” jelasnya.
Menurut Martin tahun ini, merupakan tahun kelima Pemkot Sungaipenuh menganggarkan dana untuk pembangunan RS tersebut. “Saat ini sedang persiapan tender, dalam waktu dekat pekerjaan akan dimulai,” katanya.
Sedangkan tahun 2017 PU menganggarkan Rp 5 Miliar untuk kelanjutan pembangunan rumah sakit tersebut untuk gedung utama.
Dia mengatakan selain proyek rumah sakit khusus, sejumlah proyek besar yang masih dalam tahap finishing (penyelesaian). "Jadi memang proyek tersebut tidak kita anggarkan sekaligus, namun secara bertahap. Dan tahun ini proyek tersebut memasuki tahap finishing," katanya.
Baca: GALERI FOTO: Perpusda Tanjabtim Sepi Pengunjung, Dinas Lakukan Perpustakaan Keliling
Baca: Banyak Kasus Penyelewengan Dana Desa, BPK Ingatkan Kades Soal Laporan
Sebelumnya Martin mengatakan pembangunan proyek skala besar dilakukan secara bertahap, karena anggaran pada APBD terbatas dan masih dibutuhkan untuk pembangunan sektor lain. “Kemampuan APBD kita memang harus bertahap, kita sangat menginginkan bisa satu kali anggaran langsung selesai, tapi sektor yang lain juga perlu dibangun,” ungkapnya.