Astaga, Ini yang Terjadi Kalau Lahan Gambut yang Terbakar
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI- Kepala Seksi Wilayah I Taman Nasional Berbak Sembilang (TNBS) Jambi, Syamsul Bahri,
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI- Kepala Seksi Wilayah I Taman Nasional Berbak Sembilang (TNBS) Jambi, Syamsul Bahri, menyampaikan, kemungkinan terjadinya kebakaran gambut tetap ada. Meski di wilayah Jambi musim hujan, tapi kebakaran gambut bisa datang dari titik api luar Jambi.
"Jambi ini ibaratnya terkepung. Ada Riau, ada Sumsel (Sumatera Selatan). Meski sampai sekarang masih musim hujan, tapi kemungkinan (kebakaran) itu tetap ada. Lahan gambut ini terbakarnya bisa dari bawah, dan sangat sulit dipadamkan," jelasnya, Rabu (28/2).
Sampai saat ini memang belum ada titik api. Namun, kemungkinan lahan terbakar tetap ada. Sebab, di beberapa titik di provinsi tetangga memiliki potensi merambatkan api.
Namun demikian dia menambahkan, menurut data yang dia dapat dari BMKG, musim hujan di wilayah Provinsi Jambi baru akan berakhir sekitar Mei ini. Dengan demikian, untuk beberapa waktu ke depan, wilayah tersebut masih tetap aman.
Meski begitu, dia mengatakan, sejak dini hal tersebut sudah mulai diidentifikasi. Kepala Seksi Wilayah III TNBS Jambi, Nurazman, menambahkan, ada dua kabupaten di Provinsi Jambi yang memiliki lahan gambut. "Ada Muaro Jambi dan Tanjabtim (Tanjung Jabung Timur)," katanya. Kedua daerah tersebut memiliki potensi terjadinya kebakaran lahan gambut.
Di tempat terpisah, Kepala Brigade Pengendalian Kebakaran Hutan (Kabridalkarhut) TNBS, Hepri Yuda menambahkan, titik rawan terjadi di beberapa lokasi. Di STPN 3, ada di desa Cemara, dan beberapa desa lain. "Kalau di STPN 1 ada di desa Sungai Aur, Rantau Rasau dan Sungai Rambut," ujarnya.
Sementara untuk STPN 2, ada di resort Lalan dan resort Teluk Buntu. Untuk mengantisipasi hal tersebut, pihak TNBS beserta Polisi Kehutanan Jambi telah melakukan sosialisasi sejak dini kepada warga di daerah-daerah tersebut. (cre)