Sudah Dua Tahun, Bantuan Kebakaran Belum Disalurkan

Warga Kerinci mempertanyakan soal bantuan dana kebakaran yang belum disalurkan oleh Badan penanggulangan bencana daerah (BPBD)

Editor: Fifi Suryani
zoom-inlihat foto Sudah Dua Tahun, Bantuan Kebakaran Belum Disalurkan
Tribun Jambi
Ilustrasi

TRIBUNJAMBI.COM, KERINCI - Warga Kerinci mempertanyakan soal bantuan dana kebakaran yang belum disalurkan oleh Badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) Kerinci. Bantuan sejak tahun 2016 sampai tahun 2017 belum ada yang menerima. Seperti kebakaran yang sudah terjadi di Kayu Aro, Belui, Pulau Tengah. Sedangkan 2016 di Ambai, Sitinjau Laut dan Lempur Kecamatan Gunung Raya dan kecamatan lainnya. Warga mendesak BPDB untuk menyalurkan bantuan dalam bentuk uang tersebut.

Baca: Mess Jambi di Jakarta Butuh Perhatian, Cat Kamar Mengelupas Hingga Pewangi Kosong

Seorang keluarga korban kebakaran dua rumah di Pulau Tengah mengatakan, sebelumnya saat meninjau kebakaran Pemkab Kerinci pernah berjanji akan memberikan bantuan. Namun sampai saat ini belum sampai ke korban. Bahkan korban mulai merehab rumahnya dengan biaya sendiri dan bantuan sukarela warga.

"Belum ada keluarga kita menerima bantuan dana," ujarnya.

Dia berharap Pemkab Kerinci memberikan bantuan dana untuk korban bencana kebakaran. Karena bisa meringankan korban untuk membangun kembali rumah.

"Ini sudah masuk bencana daerah. dua rumah terbakar, kita harapkan pak bupati bertindak," ujarnya

Sedangkan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kerinci, Widodo dimintai tanggapannya mengatakan sangat menyayangkan. Karena sebenarnya anggaran untuk bantuan musibah kebakaran sudah dianggarkan. Untuk itu pemerintah daerah melalui instansi terkait baik dinas sosial maupun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kerinci segera bertindak soal bantuan dana untuk korban kebakaran.

Baca: Kasus Miras Ilegal, Kapolres Bungo Bantah Keterlibatan Personelnya

Baca: Target Pajak dan Retribusi Sarolangun Meningkat jadi Rp 18,73 Miliar

"Nanti kita akan tanyakan dan cek Dinsos atau Bencal soal ini. Kita minta data dan berikan bantuan. Bahan bangunan dan bantuan dana bencana kan ada itu dianggarkan," ujarnya.

Secara tetpisah Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kerinci, Darifus dikonfirmasi membenarkan belum diberikan bantuan keuangan tahun 2016 dan 2017. Dia mengatakan karena Peraturan Bupati (Perbup) baru saja selesai November yang menetapkan besaran bantuan, yakni kebakaran rumah rusak berat Rp15 juta per KK, rusak sedang Rp10 juta, dan rusak ringan Rp5 juta.

Dia mengatakan setelah Perbup keluar, maka akan ditindaklanjuti dalam bentuk penyusunan SK bupati yang sedang dalam proses. Kemudian mendata nama-nama penerima uang korban kebakaran. Bantuan keuangan tersebut dianggarkan dalam 2018, untuk realisasinya, dia bilang ddalam triwulan pertama tahun ini dibayarkan.

Dikatakan Darifus, untuk besaran anggaran yang disiapkan bantuan dalam bentuk uang sekitar Rp 1,5 miliar yang dananya ada di Dinas BPKAD Kerinci. Sedangkan dalam bentuk pngadaan barang memang dalam rekening BPBD seluruhnya sekitar Rp1 miliar untuk 2018.

Baca: 7 Tahun Menunggu si Buah Hati, Jelang Hari kelahiran Kandungan Rani Mendadak Hilang

Baca: Rp 2,6 Miliar untuk Pasar Modern Muara Bungo

Baca: Penderita DBD di Merangin Terus Bertambah, Belum Dikategorikan KLB

Data BPBD selama dua tahun ini bencana kebakaran di Kabupaten Kerinci cukup tinggi. Data yang diperoleh dari dinas Damkar dan BPBD Kerinci menyebutkan sekitar 95 kasus kebakaran selama 2016 dan 2017.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved