Hasil Penelitian Profesor, Ini Perbedaan Durian Indonesia dengan Durian Negara ASEAN

Asia Tenggara yang dianggap "rendah" di negara asalnya, ternyata mampu ditepisnya setelah mengunjungi....

Editor: Duanto AS
Mencium durian Bengkulu, di Festival Wisata Durian, mulai 20 November hingga 3 Desember 2017. (KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA) 

TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Eje Kim, profesor ahli geologi dari Seoul National University Korea ini sejak 1997 telah berkeliling negara-negara di Asia Tenggara untuk mempelajari alam dan kehidupan masyarakatnya.

Asia Tenggara yang dianggap "rendah" di negara asalnya, ternyata mampu ditepisnya setelah mengunjungi berbagai negara, terutama Indonesia.

Uniknya, tak hanya fokus di bidang keahliannya yang ia pelajari. Namun salah satu buah khas Asia Tenggara lah yang telah membuatnya nyaman, dan berkesan.

Menginjak usianya yang ke 46 tahun, kini ia telah memilih beberapa negara di Asia Tenggara yang ia juluki " Durian Kingdom" yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand.

Ia menceritakan keseruannya bersama durian di berbagai negara tersebut saat peluncuran buku Happy Yummy Journey, di Gramedia Central Park, Jakarta, Sabtu (10/2/2018).

Ketika ditanya, dari berbagai negara tersebut durian mana yang membuatnya paling berkesan? Lalu ia pun diminta memilih durian mana yang terbaik.

BACA Ada Manipulasi Dokumen Untuk Pembayaran Yang Libatkan Mantan Kadisdik Tanjab Timur

"Singapura jadi tempat pertama saya menyelesaikan tesis, sekaligus pertama kali berjumpa durian," terangnya pada hadirin yang datang sore itu.

Menurutnya di Singapura amat banyak durian, negara tersebut juga mempromosikan durian dengan hebat. Mulai pariwisatanya menjanjikan durian bagi para turis, hingga ada media cetak yang menamainya dengan "Durian Post".

Namun setelah ia telusuri, ragam durian yang banyak di Singapura ternyata berasal dari Indonesia dan Malaysia. Paling banyak menurutnya dari daerah Medan, Sumatera Utara.

Sementara di Malaysia, durian juga cukup banyak. Poin yang paling menarik untuknya ialah amat banyak olahan durian di sana. Mulai permen durian, kripik durian, cokelat durian, bahkan yang tidak masuk akal seperti sabun durian.

"Ragam olahan durian di Malaysia belum cukup bagi saya untuk menikmati durian seutuhnya. Itu tidak segar dan sudah terlalu banyak campuran," pekiknya.

Hanya durian Musang King dan beberapa jenis yang membuatnya suka akan citarasa durian Malaysia.

Untuk Thailand, menurutnya jenis durian di sana hanya ada satu yang layak yaitu durian Bangkok. Ia merasa bosan berlama-lama di Thailand untuk mencicipi durian.

"Di Thailand ada kafe durian terkenal, dari Malaysia. Namanya Musangking cafe, tapi rasa duriannya tidak enak. Seperti ubi manis. Namun mereka (warga Thailand) suka," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved