GALERI FOTO
Warga Sebrang Masih Andalkan Ketek Sebagai Sarana Transportasi, Ternyata Ini Alasan Mereka
Provinsi Jambi identik dengan Sungai Batanghari. Sungai Batanghari adalah sungai dengan aliran terpanjang di Pulau Sumatera.
Penulis: Wahyu Herliyanto | Editor: Fifi Suryani
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Wahyu Herliyanto
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Provinsi Jambi identik dengan Sungai Batanghari. Sungai Batanghari adalah sungai dengan aliran terpanjang di Pulau Sumatera. Sungai tersebut memiliki wisata unik untuk dinikmati.
Satu diantaranya adalah wisata perahu tradisional yang di sebut 'ketek'. Perahu tradisional ini adalah transportasi khas asli milik negeri Jambi. Transportasi ini sebagai sarana penghubung dari Sebrang menuju Kota Jambi, dari dulu hingga sekarang.

Baca: Dipungli Hingga Angka Jutaan, Pedagang Pasar Bedeng VIII Kayu Aro Mengeluh. Ini Tanggapan Pemkab
Disebelah utara terdapat rumah Dinas Gubernur Jambi. Di Jalan Sultan Thaha terdapat Taman Tanggo Rajo, yang dikenal dengan Ancol oleh masyarakat Jambi. Di Ancol inilah pada siang dan sore hari juga punya sisi kehidupan lain, yang masih terkait dengan wisata.
Dari pantauan tribun, Seorang penumpang asli Sebrang Anto mengatakan, saya mau pulang ke kampung tengah, sudah lama gak pulang.
"Selamo ini merantau dak sempet pulang. Trus lewat jembatan batanghari II jauh, kalok ketek dari dulu udah ada, jadi udah biasa naik ketek," ujarnya Minggu (11/2) .
Pada kesempatan yang sama, Erni menambahkan, ini memang transportasi kami dari dulu.
"Emang inilah bang transportasi kami, nak bawak barang banyak dak biso jugo pakek motor, rumah jugo jauh di kampung tengah" ujar ibu yang membawa belanjaan.

Baca: 2018, Bandara STS Jambi Targetkan 2 Juta Penumpang, Rencanakan Buka Rute Jambi-Bandung
Baca: Pengurus KONI Kota Jambi Dilantik, Rp 8,8 M Dana Dihibahkan Untuk Porprov
Meskipun saat ini telah dibangun sebuah jembatan pedestrian, yang menghubungkan sebrang dan Kota Jambi. Tetap saja daya pikat dan pesona wisatawan, tidak luput tergantikan begitu saja terhadap perahu tradisional ini. Selain tarifnya yang murah, hanya sekitar 10 ribu per orang, tentu akan disuguhkan dengan pemandangan yang indah di sekitar Sungai Batanghari.